Sambo Frustrasi Jadi Sasaran Caci Maki

Nasional | Rabu, 25 Januari 2023 - 10:27 WIB

Sambo Frustrasi Jadi Sasaran Caci Maki
Terdakwa Ferdy Sambo saat bersiap mengikuti sidang pembacaan nota pembelaan atau pledoi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). (SALMAN TOYIBI/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -  Ferdy Sambo, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf memanfaatkan sidang pembacaan pledoi untuk meminta keringanan hukuman dari majelis hakim dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ricky dan Kuat bahkan memohon supaya bebas dari seluruh dakwaan serta tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).

Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (24/1), Sambo menjadi terdakwa yang paling akhir dibawa ke ruang sidang. Selain penasihat hukumnya, mantan kepala Divisi Propam Polri itu turut membacakan nota pembelaan secara langsung. Pledoinya diberi judul Setitik Harapan dalam Sesak Pengadilan. ''Nota pembelaan ini awalnya hendak saya beri judul Pembelaan yang Sia-Sia,'' tuturnya.


Menurut Sambo, judul itu terpikir dalam benaknya lantaran tekanan yang luar biasa besar selama sidang berlangsung. Dia mengaku seringkali merasa putus asa dan frustrasi atas hinaan, caci maki, dan olok-olok yang ditujukan kepada dirinya maupun keluarga. ''Berbagai tuduhan, bahkan vonis telah dijatuhkan kepada saya sebelum adanya putusan majelis hakim,'' ungkap eks jenderal bintang dua Polri tersebut.

Bahkan, kata Sambo, tekanan itu sudah dirasakan sejak awal persidangan. Hingga dia merasa nyaris kehilangan hak sebagai terdakwa meski sidang masih jauh dari putusan. Selama 28 tahun bertugas sebagai penegak hukum, dia menangani berbagai perkara. Termasuk perkara pembunuhan. Namun, belum pernah sekalipun dia melihat seorang terdakwa mendapat tekanan serupa yang dirasakan olehnya dan keluarga.

Di luar perkara yang didakwakan, lanjut Sambo, dirinya telah dituduh menyiksa Yosua secara sadis, menjadi bandar narkoba dan judi, berselingkuh dan menikah siri dengan banyak perempuan, berbuat LGBT, memiliki bunker yang penuh uang, serta menyimpan uang ratusan triliun di rekening Yosua. Bahkan istrinya, Putri Candrawathi, disebut berselingkuh dengan Kuat dan Yosua. ''Yang kesemuanya adalah tidak benar,'' tegas dia.

Setelah puluhan tahun mengabdi di kepolisian hingga mendapatkan kedudukan tinggi dan terhormat, Sambo mengaku tidak pernah terbayangkan sedikit pun akan mengalami peristiwa yang membuat dirinya jatuh sangat dalam. Selama dalam tahanan, dia mengaku banyak merenung dan menyesal.

Dalam pledoinya, Sambo mengaku marah dan kalut setelah mendengar cerita dari istrinya. Bahwa pada 7 Juli 2022, Yosua memerkosa istrinya. ''Tidak ada kata-kata yang dapat saya ungkapkan saat itu. Dunia serasa berhenti berputar, darah saya mendidih, hati saya bergejolak, otak saya kusut membayangkan semua cerita itu,'' bebernya.(syn/fal/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook