Sudah 410 Korban Meninggal Ditemukan

Nasional | Minggu, 30 September 2018 - 14:20 WIB

Sudah 410 Korban Meninggal Ditemukan
EVAKUASI: Warga mengevakuasi korban meninggal dunia pasca gempa bumi dan tsunami yang menghantam Palu, Jumat (28/9/2018). (AFP)

Dari perhitungan BNPB, gempa pada Jumat (28/9) dan gempa susulannya hingga kemarin itu mencakup 13 kecamatan di Kabupaten Donggala dan 8 kecamatan di Kota Palu. Total sudah tercatat 131 gempa susulan, lima di antaranya terasa.

Selain Palu dan Donggala, setidaknya ada tujuh kabupaten lain yang juga terdampak gempa. Yakni Banggai, Banggai Kepulauan, Morowali, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-una, dan Toli-Toli. Total jumlah warganya 2,4 juta orang berdasarkan proyeksi BPS pada 2018.

Baca Juga :Gagal Diracun, Kartini Dibunuh Pakai Palu

Untuk mempercepatan pemetaan kondisi wilayah terdampak gempa, BNPB yang bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah meminta bantuan akses citra satelit beresolusi tinggi kepada lembaga internasional. Citra satelit itu akan menjadi bahan untuk memudahkan penyaluran bantuan dan evakuasi korban. Lantaran pemetaan melalui jalur darat masih belum bisa dilakukan karena akses lumpuh dan jalur komunikasi belum normal.

”Satu-satunya yang bisa memotret kondisi terkini adalah satelit. Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di sekitar Kota Palu dan Donggala sehingga kita mendapatkan citra satelit resolusi tinggi,” kata dia.

Hingga sore kemarin, Sutopo telah mendapatkan citra satelit tersebut. Tapi, gambar beresolusi tinggi itu foto sebelum gempa. ”Foto ini akan dibandingkan dengan foto setelah gempa. Kami masih menunggu foto citra satelit itu,” kata Sutopo.

Di sisi lain, Kepala Pusat Krisis Senter Kemenkes Achmad Yulianto memaparkan bahwa pihaknya melakukan koordinasi untuk penanganan korban. ”Prinsipnya selama empat hari kedepan adalah temukan korban secepatnya. Jika masih hidup lakukan penyelamatan sehingga terhindar dari kecacatan dan kematian,” ungkapnya. Tim pusat krisis senter kemarin sudah berangkat ke Palu. Hari ini dia berencana untuk menyusul hingga empat hari kedepan.

Para korban yang ditemukan akan dikumpulkan di rumah sakit untuk dilakukan pendataan dan penanganan. Yulianto mengungkapkan bahwa petugas medis di Palu dan sekitarnya sudah dikerahkan untuk melakukan penanganan kesehatan secara cepat. Selain itu, dia juga telah berkoordinasi dengan kepala dinas di sekitar Palu dan rumah sakit umum milik pusat di Manado. Spesialis yang diprioritaskan adalah bedah, ortopedi, dan anastesi.

”Untuk obat tidak perlu khawatir karena sesuai prosedur, daerah harus punya cadangan obat hingga enam bulan kedepan,” katanya.

Dokter Moh Adib Khumaidi SpOT, Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuturkan kemarin Tim Aju (tim pendahuan) dari IDI Makasar, Tim Batalyon Kesehatan (yonkes) TNI, dan tim Siaga Bencana Makassar akan segera melakukan Rapid Health Assesment (penilaian kesehatan cepat, red). Tujuannya agar dapat mendata kebutuan dan melakukan penanganan medis.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook