Seperti diketahui, calon peserta harus mendaftarkan diri secara online. Kemudian mereka bebas memilih kampus, jurusan termasuk jalur tesnya. Panitia menyediakan dua jalur tes. Yakni ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tulis berbasis cetak (UTBC).
Untuk jumlah peserta jalur UTCB, dikatakan Abdullah tak ada batasan. Namun, peserta yang memilih jalur UTBK dibatasi hanya sekitar 500-an mengingat unit komputer yang terbatas. Tak jauh berbeda dari tahun jurusan yang paling banyak diincar ialah kedokteran, keperawatan dan teknik sipil. Namun untuk jumlah persisinya, pihak panitia belum mengantongi. Termasuk juga untuk jumlah peserta dan kuota SNMPTN yang diterima Universitas Riau. Setelah proses pendaftaran, selanjutnya peserta yang mendaftar akan mengikuti ujian pada tanggal 8 Mei 2018.
“Nantinya mereka akan dibagi menjadi tiga kelompok. Yakni IPA, IPS dan campuran. Seluruhnya akan tes bersama pada tanggal 8 Mei tersebut,’’ sambungnya.
Lokasi ujian direncakan dilakukan di beberapa kampus di Pekanbaru. Seperti Universitas Riau, Universitas Islam Riau dan Universitas Muhammadiyah Riau. Penentuan hasil ujian nantinya menjadi wewenang dari panitia pusat. Sedangkan waktu pengumuman hasilnya direncakan pada awal bulan Juli 2018.
Tak Perlu Cemas
Tahun ini panitia SBM PTN menerapkan sistem baru penilaian atau skoring hasil ujian tulis. Selama ini penilaian yang dilakukan adalah jawaban benar mendapatkan nilai 4, tidak dijawab 0, dan jawaban salah -1. Nah Saat ini sistem itu tidak dipakai lagi.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengingatkan peserta SBM PTN tidak perlu risau atau cemas dengan skema baru penilaian itu. ’’Skema baru ini tidak merugikan. Justru seleksi SBM PTN semakin memperhatikan usaha siswa,’’ katanya beberapa waktu lalu.(wan/jpg/azr)