JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PP Pemuda Muhammadiyah bersama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, membuat suatu sayembara terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Tujuannya, untuk mengungkap siapa pelaku dari kasus tersebut. Menurut Ketua PP Pemudah Muhammadiyah, Dahnil Anzar Sumanjuntak, saat ini kepolisian kesulitan dalam mengungkap CCTV sebelum Novel disiram cairan kimia. Sebab, CCTV itu gambarnya sangat tidak jelas bahkan buram.
"Jadi, PP Muhammadiyah ingin membantu kepolisian, karena CCTV itu semua gambarnya buram," katanya kepada JawaPos.com, Selasa (15/8/2017).
Dikatakannya, dibuatnya sayembara itu karena dia meyakini di luar sana banyak orang-orang berbakat sehingga bisa mengungkap siapa pelaku penyiraman dari Novel Baswedan tersebut.
"Siapa tau di luar sana banyak anak-anak yang berbakat yang bisa membantu memperjelas CCTV itu sehingga bisa membantu polisi. Karena polisi itu kan kesulitannya luar biasa dalam mengungkapnya," urainya.
Di sisi lain, imbuhnya, masyarakat yang memiliki keahlian bisa mendaftar ikut sayembara tersebut sehingga pelaku yang selama ini masih berkeliaran bisa segera ditangkap oleh polisi.
"Kalau mau daftar langsung saja di web, pemudamuhammadiyah.or.id. Di situ sudah tertera form pendaftarannya," imbuhnya.
JawaPos.com sebelumnya mendapat sebuah sayembara untuk mengungkap CCTV Novel Baswedan. Tema dari sayembara itu adalah "Lomba Memperjelas Video CCTV". Di sayembara itu, masyarakat diminta mengolah dan memperjelas video CCTV seorang tamu yang datang ke rumah Novel Baswedan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang mengaku sebagai pembeli gamis pada hari Rabu, 5 April 2017 lalu.
Bila masyarakat ingin mendaftar, bisa langsung membuka laman website: http://pemudahmuhammadiyah.or.id/formulir-cctv/. Pendaftaran paling lambat sampai 22 Oktober 2017. Hadiah yang dijanjikan adalah satu unit MacBook Air (MMGF 2). (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama