Nah, apabila Jokdri tidak hadir hari ini, Satgas Antimafia Bola dipastikan hanya bisa memeriksa dua orang dari PSSI, yakni anggota Exco Papat Yunisal dan Wakil Bendahara PSSI Irzan H. Pulungan. Sementara ini, keduanya belum mengajukan surat pengunduran jadwal.
Terkait perubahan jadwal Jokdri, Dedi membenarkan itu. Bahkan, sudah dirilis jadwal baru untuk pemeriksaan pria asal Ngawi, Jatim, tersebut. ’’Dipindah pada 24 Januari pukul 11.00,’’ terangnya.
Dedi mengisyaratkan, ada peluang petinggi PSSI terlibat dalam kasus tersebut. Namun, semua masih bergantung pemeriksaan kepada Waketum PSSI, Sekjen PSSI, dan bendahara PSSI. Apabila fakta hukum bisa mengonstruksi peran dan perbuatan melawan hukumnya, tentu mereka bisa dijerat.
”Tapi, kalau tidak, ya hanya jadi saksi,” bebernya.
Sebelumnya, pada Rabu (16/1), Sekjen PSSI Ratu Tisha menjalani pemeriksaan selama 13 jam. Tisha yang datang pukul 17.00 WIB pada Rabu (16/1) baru keluar dari ruang pemeriksaan di Polda Metro Jaya pukul 06.30 kemarin WIB.
Berbeda dengan ketika sebelum diperiksa, ketika keluar, Tisha bersedia menjawab pertanyaan awak media. Dia pun menerangkan apa saja yang ditanya penyidik kepadanya selama kurang lebih 13 jam itu. Salah satunya adalah mekanisme penunjukan dirinya sebagai Sekjen PSSI. Alumnus ITB itu mengaku lupa menghitung jumlah pertanyaan. Dia mengaku siap membantu polisi mengusut tuntas mafia sepak bola. ”Iya, misalnya memang dibutuhkan, ya tergantung dari kepolisian. Enggak ada masalah kalau memang dibutuhkan, kami siap berikan data,” ucapnya
Diperiksa selama 13 jam, Sekjen PSSI Ratu Tisha akhirnya keluar dari ruangan penyidik Ditkirimum Polda Metro Jaya, kemarin. Berbeda dari ketika sebelum diperiksa. Ketika keluar Tisha bersedia menjawab pertanyaan awak media. Dia menyebutkan, ditanya penyidik tentang beberapa hal, salah satunya ialah mekanisme penunjukan dirinya sebagai Sekjen PSSI. “Secara garis besar saya menjelaskan mengenai dasar penunjukan saya sebagai sekretaris jenderal berdasarkan kewenangan yang dipunya PSSI,” terang Tisha.
Tisha mengaku lupa dengan jumlah pertanyaan penyidik. Namun kata Tisha, pertanyaan lain yang paling dia ingat mengenai pencegahan terhadap penyalahgunaan dan pelanggaran di tubuh PSSI. “Termasuk juga mengenai Kongres 2018 pelaksanaanya seperti apa. Program kerja yang berjalan dengan lancar seperti apa di tahun 2018 kami sampaikan juga di Kongres 2019. Jadi lebih lengkapnya kami akan sampaikan laporannya,” terang Tisha.
Tisha mengaku siap membantu kepolisian mengusut tuntas mafia sepakbola di tubuh PSSI. “Y,a tergantung dari kepolisian. Enggak ada masalah kalau memang diperlukan, kami siap berikan data,” ucap dia.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombespol Syahar Diantono menyebutkan, pihaknya juga telah melayangkan surat panggilan kepada Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono. Dia bakal dimintai keterangan oleh polisi pada hari ini. “Sudah dilayangkan pada tanggal 14 Januari 2019 ya (surat panggilan, red),” ucap dia.
Tetapi, Syahar belum mendapat kabar dari yang bersangkutan apakah memenuhi panggilan pemeriksaan sesuai jadwal yang ditentukan. “Kita lihat dan tunggu saja besok (hari ini, red),” kata dia.(rid/idr/bry/c17/ham/jpg)