NASIONAL

Masih Ditemukan Penderita Covid-19 Keluyuran

Nasional | Jumat, 08 Oktober 2021 - 10:53 WIB

Masih Ditemukan Penderita Covid-19 Keluyuran

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah melandai. Yang mengkhawatirkan adalah masih ada orang-orang daftar hitam PeduliLindungiatau terkonfirmasi positif Covid-19 jalan-jalan tempat publik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana untuk lebih ketat dengan memberikan notif kepada pemilik gedung jika ada yang positif. 

Dari data Peduli Lindungi pada 5 Oktober tercatat ada 9.855 orang dalam daftar hitam berada di enam aktivitas. Aktivitas yang dimaksud adalah sektor perdagangan, transportasi, pariwisata, perkantoran, keagamaan, dan pendidikan. Yang paling banyak adalah di sektor perdagangan terutama pada mal, yakni 6380 orang. 


Menanggapi hal itu, Chief Digital Transformate Office Kementerian Kesehatan Setiaji menyatakan bahwa kedepan akan dilakukan pengetatan. Kemenkes kini masih melakukan uji coba di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang untuk memberikan notif kepada pemilik gedung jika ditemui orang yang positif Covid-19 berkeliaran. Tak hanya pemilik gedung namun juga puskesmas dan satgas Covid-19 setempat.

 "Di mal nanti disiapkan ruang," katanya. Jika mereka sudah telanjur masuk ke ruang publik maka akan langsung dikarantina. 

Status hitam ini didapati dari aplikasi PeduliLindungi. Ketika memasuki ruang publik maka setiap masyarakat diwajibkan untuk melakukan scan barcode untuk check in. Di sini mereka akan ketahuan status kesehatannya. 

Untuk itu dia menyarankan masyarakat agar melihat status kesehatannya di PeduliLindungi sebelum berangkat ke tempat publik seperti mal. "Ada upaya kesadaran untuk cek," ujarnya. 

Yang berbeda adalah skema pengecekan di lingkungan sekolah. Kemenkes sudah bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek untuk membuat skema aplikasi PeduliLindungi di sekolah. "Biasanya di sekolah itu siswa tida diperkenankan membawa ponsel. Kami prosesnya di balik, kami yang memberikan system backend kami," ungkapnya. Dengan sistem ini diharapkan tetap memberikan informasi kondisi kesehatan warga sekolah.

Aplikasi PeduliLindungi memang digunakan sebagai upaya skrining. Kementerian Kesehatan pun mengajak aplikasi digital untuk terintegrasi dengan PeduliLindungi. Contohnya Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan BNI Mobile. Dengan integrasi ini, masyarakat dipermudah. Mereka bisa tidak mengunduh PeduliLindungi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kementeriannya saat ini tengah  mempersiapkan transformasi digital di bidang kesehatan. Hal ini sebagai strategi jangka panjang untuk menanggulangi Covid-19. Strategi transformasi digital tersebut berfokus pada ekosistem kesehatan, efisiensi layanan, dan integrasi data untuk kebijakan berbasis data.  

Dia mengatakan mengatakan dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan pengguna internet dan pemilik smartphone di Indonesia semakin meningkat. Sehingga ini menjadi peluang.  "Bagi kami, hal tersebut merupakan peluang untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi kesehatan masyarakat di masa mendatang," ujarnya.

Pasien Positif Klaster Papua Jadi 34 Orang  
Kasus positif Covid-19 dalam pagelaran PON XX di Papua bertambah menjadi 34 orang. Satgas Covid-19 meminta para peserta, kontingen, atlit maupun ofisial untuk patuh protokol kesehatan saat kembali ke daerah asal.  

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat total 34 kasus positif Covid-19 dalam penyelenggaran PON XX yang kesemuanya dalam kondisi tanpa gejala. "Diharapkan semua pasien positif bisa segera pulih," jelas Wiku, kemarin (7/10).

Wiku menekankan bahwa seluruh partisipan PON wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat tiba di Provinsi asal masing-masing melalui karantina dan tes ulang. Namun, Wiku sendiri tidak merinci berapa hari ketentuan wajib karantina bagi peserta PON ini. 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook