“Memang mudah menumbuhkan jenggot, nggak usah dicukur, memakai
celana cingkrang, atau perempuan mereka bercadar dll, untuk mengelabui
manusia, tapi Allah maha tahu. Tetapi mereka tidak mengerti Islam,”
tegasnya.
Kemudian, jika mereka mengerti apa yang dilarang agama, tidak mungkin mereka menyerang rumah ibadah, membunuh ibu dan anak-anak.
“Sebab,
jika memang mereka ingin mati sebagai syuhada, mengapa menyerang tempat
yang diharamkan agama? Mengapa tak menunggu mati di bulan suci?”
ucapnya.
Fahri juga menyampaikan ucapan duka yang
mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Surabaya tersebut. Dia
pun meminta kepada aparat untuk bertindak tegas dengan menumpas habis
sel-sel teroris di Indonesia.(*)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama