Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani enggan berkomentar detail mengenai berapa pagu anggaran untuk gaji CPNS baru yang akan mulai bekerja tahun depan. Yang jelas, kata dia, pemerintah telah melakukan pencadangan anggaran untuk pegawai baru. Hal tersebut rutin dilakukan setiap tahun.
Pencadangan itu salah satunya dapat dilihat dari selisih anggaran belanja pegawai secara tahunan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, anggaran belanja pegawai ditetapkan Rp368,6 triliun, atau naik sekitar Rp26,1 triliun dibandingkan anggaran belanja pegawai dalam APBN 2018.
Namun, tidak semua pencadangan anggaran belanja pegawai itu akan digunakan untuk CPNS baru. Di luar itu, pencadangan juga dilakukan untuk acres (penganggaran belanja pegawai), biaya kenaikan golongan, pangkat dan jabatan PNS. Selain itu, kenaikan belanja anggaran pegawai juga disebabkan gaji pokok PNS yang naik sekitar 5 persen pada tahun depan.
“Angkanya (pencadangan untuk CPNS baru) saya tidak hafal,” kata Asko.
Asko juga enggan mengestimasi anggaran yang diperlukan jika semua honorer K2 diangkat menjadi CPNS. Dia mengaku belum mengetahui rincian jumlah honorer yang ada. “Mohon nanti ditunggu kebijakan pastinya dari Menteri PAN-RB,” ucapnya.
Senada, Direktur APBN Ditjen Anggaran Kemenkeu Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, pagu anggaran CPNS masih bersifat usulan dalam RAPBN 2019. Porsi anggaran belanja ini masih perlu dikoordinasikan dengan anggota dewan. “Kan masih kasar pencadangannya. Ntar (nanti saja) kalau sudah pembahasan dengan DPR ya,” tuturnya.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano enggan mengomentari mengenai jumlah maupun kriteria CPNS untuk guru. Menurutnya semua sudah diserahkan kepada Kementerian PAN-RB. ”Kami hanya menyampaikan peta kebutuhan saja,” ucapnya.
Dia menyarankan agar para guru honorer yang ingin menjadi CPNS dapat mengikuti tes dengan sebaik-baiknya. Namun dia berharap adanya afirmasi bagi kriteria tertentu. ”Kalau bisa diberikan afirmasi bagi guru-guru yang telah S1/D4 dan bersertifikat pendidik,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menyatakan bahwa idealnya setiap tahun pemerintah mengangkat 100 ribu guru untuk menjadi CPNS. Sebab saat ini paling tidak diperlukan 736 ribu guru PNS baru. Keperluan tersebut untuk menggangti guru-guru yang pensiun maupun penempatan di sekolah baru. ”Penambahannya dilakukan bertahap setiap tahun mulai tahun ini dnegan jumlah kuota yang siginifikan,” kata guru besar Universitas Negeri Malang tersebut.
Muhadjir menegaskan bahwa penentuan proporsi guru yang diangkat bukan kewenangan Kemendikbud. Kata dia, Kemendikbud hanya akan menyampaikan kriteria sesuai dengan keperlua.(wan/rin/lyn/agm/ted)