“Lumayan lama, kalau yang mendaftar usia 60 tahunan ya ketika berangkat sudah berusia 70 tahunan,” ujar Erizon kepada Riau Pos, Senin (16/7).
Pada kesempatan itu, dia juga mengimbau agar jamaah tetap menjaga kesehatannya selama berada di Arab Saudi. “Kami berharap agar jamaah bisa menyesuaikan cuaca dengan makanan yang dikonsumsi, lebih banyak di dalam ruangan karena mengingat cuaca di Arab Saudi yang cukup panas, yaitu di atas 49 derajat Celcius,” ujarnya.
Hal ini penting dilakukan agar jamaah bisa menjaga energi kesehatannya serta bisa memanfaatkan momen ibadah haji untuk beribadah dengan sebaik mungkin. “Jangan lupa juga untuk banyak meminum air putih untuk menghindari dehidrasi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan untuk menuju Embarkasi Batam, nantinya para jamaah asal Riau ada yang berangkat menggunakan transportasi laut dan transportasi udara. “Yang berangkat menggunakan kapal di antaranya jamaah asal Dumai, Meranti, Bengkalis dan Indragiri Hilir (Inhil). Selebihnya menggunakan transportasi udara,” jelasnya.
Gangguan Akses Proses Biometrik
JCH mulai masuk asrama haji, Senin (16/7). Mereka dijadwalkan mengawali misi penerbangan haji Rabu (18/7). Secara umum tidak ada gangguan signifikan dalam pemberangkatan haji tahap awal.
Di antara JCH yang mulai masuk asrama haji, ada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta sekaligus Ketua PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Asrama Haji Pondok Gede Saiful Mudza mengatakan, kloter 1 yang masuk asrama haji berasal dari Jakarta Timur.
“Jumlahnya 393 orang, termasuk petugas kloter. Ada satu jamaah yang meninggal ketika masih berada di rumah,” katanya.
Saiful menuturkan kloter pertama mulai masuk asrama haji sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian menjalani proses pemeriksaan dokumen, kesehatan, pemberian gelang, uang saku, dan proses biometrik. Dia menjelaskan proses biometrik merupakan hal baru dalam pelaksanaan haji.
Dia menjelaskan setiap jamaah dilakukan perekaman biometrik. Berupa perekaman sidik jari dan foto wajah. Proses biometrik ini biasanya dilakukan saat jamaah tiba di bandara Madinah atau Jeddah. Tujuan dari perekaman biometrik di Indonesia adalah, supaya arus jamaah keluar bandara di Madinah maupun Jeddah bisa lebih cepat. Sebab tidak perlu lagi dilakukan proses perekaman biometrik di Saudi.