Momentum Ramadan Melatih Berhenti Merokok

MUI Menjawab | Selasa, 11 Mei 2021 - 11:56 WIB

Pertanyaan:
Mungkinkah atau tidak, momentum Ramadan dijadikan sebagai melatih diri agar berhasil berhenti merokok?
Syamsurizal, 081378827039

Jawaban :
Wa’alaikum Salam Wr, Wb
Kepada saudara Syamsurizal Yth
Bulan Ramadan adalah bulan dimana umat Islam melatih dan mengendalikan nafsunya, termasuk nafsu merokok. Maka momentum Ramadan tentu  sangat tepat dijadikan sebagai momentum melatih diri agar berhasil berhenti merokok. Hanya masalahnya tergantung Iman.


Tanpa Iman yang kuat, pecandu rokok akan sulit berhasil meninggalkan kebiasaan buruk itu. Hampir sama dengan orang yang kecanduan narkoba. Banyak orang Islam yang baru mau berhenti merokok bukan karena imannya telah mantap, tetapi hanya karena ia telah tak tahan lagi menderita penyakit jantung akibat merokok. Artinya kalau bukan karena disiksa penyakit jantung, ia takkan berhenti merokok. Walaupun semua ulama menfatwakan haram merokok, ia akan tetap merokok juga, selama kebiasaan buruknya itu tak menimbulkan keluhan yang riskan, seperti penyakit jantung.

Berupaya secara akurat dan maksimal agar dapat menghentikan kebiasaan merokok tentu sangat penting. Dan agar dapat berhenti merokok, berdoa kepada Allah secara substansial secara terus menerus tentu sangat perlu, apalagi kalau melalui shalat tahajjud.

Sejak bebarapa tahun lalu di dunia telah dibentuk Network of Islamic Action Againts Tobaco (NIAAT). NIAAT merupakan suatu organisasi yang menghimpun para pakar dan pemerhati rokok dari berbagai Negara Islam di dunia, termasuk Indonesia. Organisasi ini antara lain ingin mencoba menjelaskan bahaya merokok dan mengajak masyarakat berhenti merokok melalui pendekatan agama.

Salah satu isu yang pernah ramai didiskusikan adalah mencoba membuat Makkah dan Madinah bebas asap rokok dan juga pentingnya fatwa tentang merokok yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama suatu Negara. Tetapi momentum Ramadan sebenarnya sangat tepat dimanfaatkan untuk berhenti merokok.

Ketika seseorang berpuasa, ia sesungguhnya telah menjalani latihan intensif berhenti merokok sejak imsak hingga Maghrib. Nah, kalau ia berhasil berhenti merokok sampai Maghrib, mengapa keberhasilan yang menggembirakan dan menguntungkan itu tidak diteruskan saja untuk berhenti merokok secara total?

Mungkin ada perokok yang merasa tidak tidak bergairah dan tidak mendapat inspirasi, kala pada jam sembilan pagi tidak merokok (di luar Ramadan).*

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook