Dikatakannya modifikasi lain yang mengarah ke semiekstrem juga bukan hal baru di kalangan pecinta RC adventure. Misalnya modifikasi bodi, rangka, sasis dan juga gardan. Novri sendiri memiliki mobil RC dengan bodi custom yang dibuatnya sendiri (handmade, red). "Lebih puas aja bikin sendiri. Lebih cocok juga dengan selera," ujar Novri.
Tak ketinggalan penambahan aksesoris seperti winch, lampu, roofrack, velg dan lainnya yang harganya cukup merogoh kocek. Ari memberi bocoran bahwa harga dua unit winch setara dengan harga 1 unit mobil RC baru spesifikasi standar. Jadi, makin banyak aksesoris, siap-siap merogoh kocek makin dalam ya.
Tapi, itu belum seberapa. Ada juga pecinta RC sultan yang nggak setengah-setengah dalam hal modifikasi. Angka puluhan juta pun rela mereka keluarkan demi mendapatkan mobil RC impian. " Biasanya itu modifikasi lengkap dan detail. Seperti pencetakan angka pada mesin, speedometer yang berfungsi, pintu yang bisa dibuka tutup, modifikasi remote yang lengkap dan lainnya. Itu bisa sampai Rp25 juta per unit dan waktu pembuatannya bisa sampai bertahun-tahun karena handmade kan," terang Ari.
Lalu, bagaimana ya soal perawatan mesin dan keseluruhan dari si RC ini? Bikin terkaget-kaget juga nggak ya dengan angkanya? Menjawab pertanyaan itu, baik Ari dan Novri mengaku untuk perawatan RC tak perlu biaya besar. Terlebih, di komunitas mereka, banyak anggota yang sukarela membantu anggota lain jika mobil mereka dalam kondisi trouble. Bahkan, komunitas ini juga punya bengkel rakit mini khusus untuk memperbaiki mobil-mobil RC yang tidak fit. Ada pula bengkel khusus untuk costum bodi mobil yang terpisah dari bengkel rakit.
"Itulah gunanya komunitas. Di sini kami seperti keluarga. Kalau ada yang RC-nya rusak, anggota lain dengan senang hati membantu memperbaiki. Jadi, nggak perlu worry soal perawatan dan perbaikan. Kalaupun ada biaya, paling 10 persen dari harga unit baru," lanjut Novri.
Namun, ia melanjutkan, jika mobil sudah selesai menjajal rintangan yang berkubang, mobil harus dicuci bersih. Pastikan benar-benar bersih dan kering agar warna mobil tetap bagus dan tidak menguning.
Tapi, walaupun terbilang murah dan mudah dari segi maintenance, keduanya mengaku punya bujet khusus untuk hobi mereka ini. "Bujetnya di luar bujet rumah tangga ya. Biar orang nggak terganggu dan support hobi kita terus," kelakar Ari.
Ada Kejuaraan dan Uji Ketangguhan
Meski RC berukruan mungil, tapi RC juga diperlombakan. Bahkan ada kejuaraanya juga. "Ya, ada kejurnasnya juga," aku Ari.
Biasanya kejurnas ini melibatkan Komunitas RC Adventure dari berbagai chapter atau daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, RC adventure ini juga ada uji ketangguhannya. Baru-baru ini uji ketangguhan ditaja di Bandung dengan melibatkan puluhan pehobi RC dari berbagai Indonesia.
Dalam uji tersebut, kata Ari bukan hanya kekuatan mobilnya saja yang dilihat. Ketangguhan pengemudinya pun ikut diuji. "Untuk uji ketangguhan ini biasa dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari tiga orang. Itu bisanya dilakukan sampai dua hari berturut-turut. Jadi, benar-benar mobil dan orangnya yang diuji," jelas Ari.
Menurutnya, skill pemain jadi poin yang utama. Sebab, seberapa mahal pun harga mobil, jika berada di tangan yang tidak terampil, mobil tak akan bisa melewati obstacle dengan mulus. "Jadi harga nggak menjamin permainan ya. Semua tergantung keahlian pemegang remote-nya," tambahnya.
Uji ketahanan ini menurutnya merupakan ajang prestise menunjukkan gengsi pemain RC sekaligus ajang silaturahmi dan sharing.
Tidak Setuju Disebut Permainan Anak-Anak
Tidak terbantahkan kalau imej RC lekat dengan anak-anak. Tapi, bagi bapak-bapak Komunitas RC Adventure, RC bukanlah permainan anak-anak. Baik Ari maupun Novri sama-sama tak setuju dengan opini tersebut.
"Kalau dibilang mainan anak-anak, anak-anak pun belum tentu bisa. Mungkin bisa aja, tapi hanya sekadar gas. Sementara memainkan ini perlu teknik dan skill. Kalau salah-salah tarik gas kuat, terlompat, juga nanti," ujar Novri.***
Laporan: SITI AZURA, Pekanbaru