Bukan Sekadar Berkuda

Liputan Khusus | Minggu, 02 Oktober 2022 - 10:15 WIB

Bukan Sekadar Berkuda
Seorang rider melewati rintangan bersama kudanya, (CAR UNTUK RIAU POS)

Setelah 2 tahun menyewa lahan di SKA, Coach Aldo memindahkan lokasi CAR di Jalan Tuanku Tambusai di dekat Pegadaian, tak jauh dari Rumah Sakit Prima. Lokasi ini merupakan lahan Coach Aldo sendiri yang cukup luas, mencapai sekitar 2 hektare. Di sini dia mendirikan Akademi Seni Berkuda Indonesia (ASBI). Akademi ini mendidik anak-anak muda tamatan SMA yang ingin menguasai bidang perkudaan ini, mulai dari memberi pakannya, melatihnya, hingga berlatih sampai mahir dengan berkuda. Termasuk semua jenis ketrampilan berkuda dan ilmu tentang kuda. Tak hanya berkuda, mereka juga berlatih memanah sambil berkuda dan berenang. Akademi berlangsung selama setahun.

“Saat ini anak-anak sedang magang ke Malaysia,” ujarnya.


Berawal Hobi Motor Cross
Di masa remajanya, Almakmur Nugraha memiliki hobi nyaris sama, yakni menunggang “kuda besi”. Hobi balap di jalan off road itu dilakukannya sejak masa SMP hingga SMA. Hobinya mengikuti balap motor cross dengan jumping itu terhenti ketika dia mulai kuliah. Dia kuliah di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta di bidang arsitektur. Selama masa kuliah, ia memilih serius mengikuti perkuliahan, bahkan ingin bekerja di luar negeri yakni sebagai arsitek di Singapura atau Jepang. Tapi kemudian orang tuanya memintanya balik ke Pekanbaru.

 Dia kemudian menjadi arsitek  dengan mendirikan perusahaan di kota ini. Hobinya berbalap kuda mulai ditekuni sejak tahun 2014 dengan belajar dan membeli kuda.  Sejak saat itu, dia belajar berkuda di banyak tempat. Tak hanya di berbagai daerah di Indonesia, tetapi sampai ke Malaysia, Arab Saudi, Turki dan lainnya. Dia belajar teknik jumping sejak 2016, kemudian 2017 belajar teknik endurance atau berkuda jarak jauh.

Pada 2016, dia mengikuti uji pertandingan hingga masuk tim PON. Kendati kudanya kurang mendukung, dia masuk empat besar nasional. Pada 2017, dari hasil belajar endurance (berkuda jarak jauh) dia mengikuti event di Turki dan Malaysia. Pada tahun 2017 juga dia masuk Pra-SEA-Games 2017. Tetapi satu bulan jelang bertanding, dia mengalami kecelakaan, sehingga tidak jadi ikut SEA-Games.

Pada tahun 2018, dia ikut event berkuda dan memanah di Turki. Di Turki, masyarakat terbiasa dengan olahraga berkuda sambil memanah. Event itu dilaksanakan di Balikasir, salah satu kota di Turki. Pada Juli 2022 lalu, dia juga mengikuti event berkuda dan memanah di Kota Sindirgi, Turki. Dalam event ini, hadir para jawara tingkat dunia yang ahli berkuda sekaligus memanah dengan kecepatan tinggi. Para peserta berasal dari 36 negara dengan kemampuan yang berimbang. Coach Aldo berhasil meraih peringkat ketiga dalam event ini.

Perawatan Kuda

Kuda-kuda yang ada di stable (kandang) memerlukan perawatan (grooming) setiap hari. Kepala kandang CAR, Agus menyebutkan, perawatan kuda sangat berbeda dengan hewan ternak lainnya. Selain kesehatan, kesejahteraan kuda juga harus diperhatikan. Grooming kuda misalnya harus dilakukan tiap hari dengan menggosok kulitnya agar bulu yang mati bisa terbuang. Menyisir surainya juga jadi bagian dari grooming. Selain itu, kuku dan kandangnya juga harus dibersihkan setiap hari.
“Kalau habis latihan harus mandi,” ujarnya.

Kebutuhan kuda lainnya adalah latihan dan itu dilakukan, juga setiap hari. Maka mandi kuda juga bisa dilakukan tiap hari, apalagi jika sang kuda berlatih keras. Tiap hari kuda harus dikeluarkan. Jika tidak berlatih, paling tidak harus berjalan keluar kandang, minimal lima hingga sepuluh menit. Jika tidak keluar, kesehatan kuda bisa terganggu, tenaganya over karena pakannya tetap. 

berkudaInfografis (RIAU POS)

“Jika terpaksa tak keluar, maka pakannya dikurangi,” ujarnya.

Seekor kuda diberi pakan pelet dan rumput. Pelet diberikan tiga kali sehari dengan berat 6 kg untuk tiap kuda. Sedangkan malam harinya, kuda dibekali rumput dengan berat sekitar 5 kg atau kurang dari itu. Volumenya biasanya setengah karung beras ukuran 50 kg per ekor kuda.

Di CAR ini terdapat 19 ekor kuda, termasuk titipan dari beberapa member. Perlakuan kepada masing-masing kuda itu sama. Dari 19 ekor kuda, tujuh ekor jantan, sebelas betina, dan satunya lagi gelding atau jantan yang sudah dikebiri. Kuda ini dikebiri karena terlalu agresif dan mengurangi agresivitas sang kuda, salah satunya dengan cara kebiri.

“Waktu dibeli sudah gelding,” ujar Agus.

Dari 19 ekor kuda di CAR, tujuh di antaranya ternyata titipan atau dimiliki orang lain. Tapi statusnya ada yang full boarding atau tidak boleh digunakan orang lain, dan ada yang half boarding. Yang kedua ini, sang kuda masih bisa dipakai orang lain, termasuk pengunjung. Hal ini sesuai perjanjian kedua pihak, owner dan pihak stable.***

Laporan MUHAMMAD AMIN, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook