Saat "Virus" Lato-Lato Menginvasi

Liputan Khusus | Minggu, 15 Januari 2023 - 09:30 WIB

Saat "Virus" Lato-Lato Menginvasi
Lato-lato (RIAU POS)

RIAUPOS.CO - Usai virus Covid-19 reda, kini  "virus" lato-lato pula yang menginvasi. Semua usia dilanda demam lato-lato. Musim permainan datang silih berganti sudah biasa. Dalam setahun terakhir, misalnya, ada musim meriam kaleng saat Ramadan, selepa, main gambar, yoyo, hingga layang-layang. Tapi yang fenomenal adalah lato-lato. Lato-lato ini berbeda. Demamnya melanda balita hingga orang-orang tua. Dari pedagang kaki lima hingga politisi Istana. Virusnya menyebar begitu masif dan cepat, menginvasi lebih dahsyat daripada Corona.

Assalamualaikum warahmatullah. Assalamualaikum warahmatullah...”


Hanya kurang dari dua detik usai seorang imam sepuh mengucap salam tanda usainya salat Magrib, Kamis 

(12/1), anak-anak langsung riuh. Tiga detik berikutnya, kletek-kletek, kletek-kletek. Beberapa mata jamaah dewasa langsung menatap tajam ke arah belakang. Lalu anak-anak pun berhamburan keluar masjid.

Di luar masjid di Kelurahan Wonorejo Pekanbaru itu, bunyi lato-lato makin marak. Tidak ada lagi yang melarang. Seperti halnya mainan gambar yang biasa dibawa ke mana-mana, lato-lato selalu ada di kantong anak-anak di Pekanbaru. Mereka bisa memainkannya di mana pun mereka mau. Kadang tak peduli di rumah, sekolah, laman, taman, teras masjid, bahkan di dalam masjid.

Selain merambah anak-anak usia sekolah, lato-lato juga dimainkan balita, remaja, orang dewasa, bahkan nenek-nenek. Para pejabat pun seakan tak mau kalah. Bahkan Presiden Jokowi pun memainkan juga permainan yang menyedot perhatian insan Indonesia ini. Paling aktual, beredar pula di Tiktok, mantan Gubernur Riau Rusli Zainal (RZ) mencoba bermain lato-lato, Jumat (13/1). Usai berhasil membuat sepasang bola plastik itu berayun, beradu, lantas berbunyi khas, tawa renyah RZ pun pecah. Dia bahkan mengacungkan tangan, kelihatan sangat gembira begitu berhasil memainkannya. Video berdurasi 23 detik itu menyebar di banyak grup WhatsApp.

Invasi lato-lato ke seluruh negeri memang terjadi akibat viralnya berbagai aksi ini di media sosial, terutama Tiktok. Musim mainan anak-anak ini seakan datang secara serentak di Indonesia, berbeda dengan permainan anak-anak lainnya yang datang silih berganti dengan waktu berbeda. Satu daerah dengan yang lainnya kerap berbeda musim permainan. Tapi lato-lato tampil beda. Musimnya serentak. Wabah lato-lato rupanya ditularkan melalui media sosial terutama Tiktok ini.

Asraf (12), seorang murid SDN 143 Wonorejo Pekanbaru menyebut bahwa gaya bermain lato-lato banyak ditiru dari aksi anak-anak lain di Tiktok. Beberapa gaya main lato-lato pun ada namanya sendiri. Tapi selain di Tiktok, ada juga yang mereka ciptakan sendiri. 

“Yang di bawah kaki belum ada namanya. Nanti kami buat namanya,” ujar Asraf.

“Atau bawah kaki saja namanya,” timpal anak lainnya, Aldi (12), murid kelas VI SD Negeri 077 Wonorejo.

Mereka lantas tertawa-tawa. Ada beberapa gaya permainan lato-lato yang populer di kalangan anak-anak Pekanbaru. Misalnya gaya tornado dan sola-sola. Jika memainkan lato-lato khas dengan bunyi karena beradunya dua bola plastik sebesar bola pingpong itu, gaya tornado dan sola-sola justru tidak berbunyi. Mereka memainkan dua bola plastik itu dengan saling kejar sehingga tidak berbenturan satu dengan lainnya. Tentu ada tekniknya sendiri. Adu teknik dan modifikasi baru ini yang membuat tantangan itu menarik bagi sebagian anak. Mereka selalu mencoba gaya baru, lalu membanggakan kepada temannya. Adu lama memainkan kedua bola terhubung tali ini juga jadi tantangan. Bahkan beberapa kali sudah dikompetisikan.

Ada lagi gaya pramuka, yakni saat lato-lato berbunyi dengan nada beraturan seperti tepuk pramuka. Selain itu, ada lagi gaya dinding dan gaya lantai. Keduanya menggunakan dinding dan lantai sebagai tempat berpantulnya salah satu bola. Bola kecil itu tak beradu satu sama lain.

Gaya lainnya adalah helikopter, yakni bermain lato-lato dengan mengangkat tangan di atas kepala dan menjadi seakan baling-baling helikopter. Terbaru adalah gaya memainkan lato-lato dengan mengangkat satu kaki, lalu memainkannya di bawah kaki yang diangkat itu. Gaya ini yang belum mereka namai.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook