Membonsai Anting Putri, Berdamai dengan Pandemi

Liputan Khusus | Minggu, 27 Juni 2021 - 10:55 WIB

Membonsai Anting Putri, Berdamai dengan Pandemi
Membonsai Anting Putri, Berdamai dengan Pandemi (RIAU POS)

Dalam pembudidayaan ini, Daboy menggunakan teknik stek. Teknik ini dinilai lebih cepat dan hemat waktu dibanding dengan pembenihan. Pohon anting putri, selain berbunga juga berbuah. Buah ini jika disemai akan tumbuh. Tapi proses ini perlu waktu lama sehingga tidak efektif untuk dijadikan bahan berbisnis.

‘’Banyak pohon yang bisa dibonsai, tapi anting putri ini beda. Lebih tahan lama, mudah dibentuk, tidak rewel, hidup di banyak musim. Bakalan yang sudah tumbuh akar, itu bisa bertahan sampai dua bulan. Jadi kalau kita kirim pesanan ke Pulau Jawa atau mancanegara, tidak khawatir akan mati. Perawatannya juga gampang. Makanya saya pilih anting putri dan sekarang memang lagi digandrungi,’’ kata Daboy lagi.


Merintis Pelan-Pelan

Jika Daboy sudah mulai merintis dunia perbonsaian sejak lama, berbeda dengan Ucok yang memang benar-benar baru memulai usaha ini. Pria asal Rumbai ini selalu berkunjung ke rumah Daboy. Sesering mungkin dia ke sini. Awalnya hanya melihat usaha Daboy, membantu Daboy menjalankan usahanya, hingga akhirnya tertarik dan benar-benar ikut bergelut menjadi pembonsai.

Sama dengan Daboy, Ucok juga membudibayakan anting putri. Semua ia pelajari dari Daboy. Gabung dalam grup kecil yang dibuat Daboy. Penjualannya sekarang sudah lumayan. Saking asyiknya membonsai anting putri, Ucok sekarang jarang keluar rumah. Dengan kata lain, ia lebih banyak di rumah. Apalagi pandemi yang memang menuntutnya tidak seperti dulu dalam menjalankan pekerjaan lapangan.

 ‘’Saya banyak belajar dari Bang Daboy. Selain jadi pandai membudibayakan anting putri, saya juga jadi kenal dengan sesama pembonsai lainnya. Tidak hanya di Pekanbaru tapi juga Tembilahan, Siak dan beberapa daerah lainnya. Saya melihat ini sebagai hobi yang juga menjadi usaha bagi kami-kami yang baru membonsai ini. Saya sudah merasakan hasilnya dan alhamdulillah membantu ekonomi meski belum seberapa. Perlu waktu dan dimulai perlahan. Jangan berhenti karena pandemi, selalu ada solusi. Salah satunya dengan membonsai ini,’’ kata Ucok.(das)

 

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook