Lelaki yang akrab disapa Daboy ini sudah mulai membonasi sebelum tahun 2010, tapi usaha bonsainya semakin jaya sekitar empat tahun terakhir. Bahkan semakin banyak dibeli saat pandemi datang. Bukan hanya soal jual menjual, tapi Daboy juga mengajak dan berusaha membina kawan-kawannya untuk membudidayakan anting putri. Maka, jumlah pengusaha dan pembudidaya anting putri saat ini semakin banyak.
‘’Saya mengajak teman-teman untuk menjadikan hobi sebagai investasi. Membonsai memang hobi dan seni, tapi jadikanlah investasi dan sumber ekonomi. Apalagi saat pandemi. Waktu luang lebih baik dimanfaatkan untuk mencari uang. Membonsai ini suatu peluang. Bukan hanya teman-teman dekat, ibu-ibu tetangga juga sudah mulai membudidayakan anting putri ini,’’ kata Daboy yang juga pelatih panjat tebing ini.
Rumah Daboy yang terletak di Jalan AMD, Swakarya, Panam, dipenuhi dengan anting putri. Mulai dari halaman depan, samping kanan, kiri dan belakang. Ada yang masih kecil, sedang, dan banyak yang sudah besar-besar. Semuanya berada di dalam pot. Sebagian kecilnya berbunga, tapi lebih banyak tidak.
Selain banyak pohon anting putri dengan banyak ukuran, di halaman rumah Daboy juga ada meja dan kursi santai untuk duduk. Di sinilah Daboy sering berdiskusi dengan rekan-rekannya terkait memajukan ekonomi di masa pandemi dengan membonsai anting putri ini. Jejaring yang dibentuk bukan hanya di Pekanbaru, tapi juga sampai Rengat, Tembilahan, Siak, dan Bengkalis.
Kata Daboy, bagi pengusaha dan pembudidaya, memang sebaiknya anting putri tidak berbunga terlebih dulu, sebelum benar-benar sempurna menjadi bonsai karena sebagian nutrisinya akan diserap oleh bunga. Sedangkan yang dibutuhkan adalah pembesaran pada batang, bukan bunga.
Bangun Pasar melalui Medsos
Media sosial alias medsos memang menjadi sarana paling tepat untuk berbisnis. Daboy juga memanfaatkan media ini. Diakui Daboy, sudah banyak toko-toko online terkemuka yang menjual anting putri. Tapi Daboy selalu yakin dia punya pasar sendiri. Maka, Daboy pun memanfaatkan Facebook dan Instagram untuk menjual anting putri milik selain di grup-grup WhatsApp yang diikutinya. Tak heran jika ada yang pesan melalui Shopee atau yang lainnya dengan sistem Cash on Delivery (COD).
Harga jual anting putri tergantung pada ukuran. Daboy pernah menjualnya dengan harga jutaan, ratusan bahkan puluhan juta rupiah. Tak heran jika seluruh halaman rumah hingga bagian dalam rumah hingga dipenuhi anting putri. Banyak pula bakalan-bakalan bonsainya. Bakalan ini berusia antara 5 hingga 12 bulan. Harga jualnya juga tergantung besar dan kecilnya. Ada yang Rp500 ribu per batang, ada juga yang jutaan.