Teknik Khusus Bonsai Kelapa

Liputan Khusus | Minggu, 18 Juni 2023 - 09:24 WIB

Teknik Khusus Bonsai Kelapa
Bonsai Kelapa (RIAU POS)

RIAUPOS.CO - Salah satu perbedaan bonsai kelapa dengan tanaman lainnya adalah dalam hal teknik pembonsaian. Bonsai pohon lainnya sebaiknya ditanam di tanah terlebih dahulu. Tujuannya agar pohonnya cepat membesar dengan akar yang kuat dan setelah itu baru dicabut hati-hati dan dipindahkan ke dalam pot. Setelah di dalam pot, baru dilakukan pemangkasan dan pengerdilan dahan, daun, hingga akarnya.

Hal ini berbeda dengan kelapa. Kelapa yang akan dibonsai harus langsung ditanam di dalam pot. Sebab jika ditanam di tanah terlebih dahulu, maka daunnya akan tumbuh melebar dan besar. Jika pelepah daun-daunnya sudah membesar, maka akan sulit sekali untuk mengerdilkannya menjadi bonsai.


“Diperlukan paling kurang setahun untuk mengerdilkan daunnya dan itu sangat sulit. Makanya lebih baik langsung ditanam di pot saja,” ujar Zaini.

Pemilihan bibit kelapa juga menjadi suatu hal yang penting dalam membuat bonsai. Buah kelapa yang dipilih adalah kelapa yang sudah tua dan sudah matang untuk menjadi bibit kelapa. Bibit hendaknya diambil dari batangnya, bukan dari kelapa yang jatuh. Bibit kelapa hendaknya yang memiliki akar banyak dan kuat, tapi memiliki batok yang kecil.

Penyiapan pot dan media tanam yang tepat juga sangat penting. Biasanya media tanamnya adalah campuran antara tanah, pupuk kandang, kompos, dan cocopeat. Komposisinya seimbang. Pot yang ideal berukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.

Setelah ditanam di pot yang sudah disiapkan, maka tunas akan muncul setelah dua hingga tiga pekan. Teknik meletakkan bibit akan sangat menentukan seperti apa arah tunas muncul. Jika ditanam vertikal, maka tunas akan langsung muncul ke atas dan akar menghunjam ke bawah. Akan tetapi bila diletakkan horizontal, maka akar akan mengelilingi bibit kelapa dan tunas akan menyamping lalu naik ke atas.

Setelah tunas kelapa tumbuh, maka sabut kelapa harus dibersihkan. Sabut kelapa ini dikupas habis sehingga yang tinggal hanya batok kelapanya saja. Tentu saja mengupas sabut kelapa ini harus hati-hati. Walaupun sudah rapuh, tetapi kadang-kadang masih melekat kuat pada batoknya sehingga jika tidak hati-hati akan mengganggu tunas yang baru tumbuh.

Setelah sabut dibersihkan, biasanya masih tersisa bulu halus dan itu juga hendaknya dibersihkan dengan menggunakan ampelas sehingga batok kelapa yang tersisa bisa lebih mulus dan tunas yang tumbuh bisa leluasa berkembang.

Saat tunas kelapa sudah tumbuh 15 hingga 20 cm, biasanya dilakukan penyayatan pada tunas bagian bawah agar tidak membusuk. Penyayatan ini juga dilakukan pada bakal pelepahnya terutama pada benang selaputnya sehingga tidak berkembang menjadi dahan yang bisa membesar, melainkan tetap kecil.

Untuk mengarahkan tumbuhnya pelepah kelapa, tetap bisa menggunakan kawat. Hanya saja tentu tidak bisa membelokkan arah pelepah sedemikian rupa seperti halnya mengarahkan dahan pada pohon bonsai lainnya.

Menurut Zaini, salah satu perbedaan pembentukan bonsai kelapa dengan bonsai lainnya adalah dalam hal teknik pembentukan arah tumbuh pohon kelapa ini. Teknik yang sering digunakan adalah dengan memiringkan pot pada posisi tertentu dalam waktu cukup lama. Dengan memiringkan pot, maka kelapa akan tumbuh berkelok karena ia mengejar sinar matahari atau tumbuh menuju ke atas. Otomatis posisi batangnya akan membengkok.

“Jadi membelokkan arah tumbuh kelapa tidak dengan kawat melainkan dengan menempatkan posisi tumbuhnya,” ujar Zaini.

Cara merawat kelapa ini menurut Zaini cukup mudah, yakni dengan melakukan penyiraman rutin satu kali sehari. Kelapa ini tidak boleh terlalu lembap, tetapi juga tidak boleh terlalu kering. Selain penyiraman, tentu juga diperlukan pemupukan, bisa dengan pupuk kandang atau pupuk kimia seperti NPK. Kadang-kadang ditambahkan juga MSG untuk menyuburkan daunnya. Selain itu yang terpenting juga adalah melakukan penyayatan pada dahannya sehingga pohon ini tidak tumbuh besar menjadi seperti kelapa pada umumnya.

Jika pelepah telanjur membesar dan bentuknya cukup indah saat membesar, maka pembentukan bonsai ulang masih dapat dilakukan. Bisa dengan kembali mengerdilkannya dengan waktu relatif panjang, yakni setahun, atau membiarkannya besar, tapi beda peruntukan.

“Untuk bonsai taman bisa juga jika pelepahnya sudah telanjur besar,” ujarnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook