BUDIDAYA BONSAI MENJANJIKAN

KPBI Meranti Cari Cuan Lewat Pameran Tananaman

Kepulauan Meranti | Sabtu, 05 Februari 2022 - 16:14 WIB

KPBI Meranti Cari Cuan Lewat Pameran Tananaman
Pembina KPBI Kepulauan Meranti Elmiratna disela pameran tahanam hias di Kolam Telaga Bening Tebingtinggi, Sabtu (5/2/2022). (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Budidaya tanaman bonsai tampak cukup menjanjikan. Di Kepulauan Meranti khususnya, pecinta keindahan tanaman kerdil ini, saban tahun kian meningkat tajam.

Tak pelak, dengan rangkaian bentuk daun, dahan, batang hingga akar pohonnya, hingga menjadi buruan. Melihat peluang itu sembari cari cuan, komunitas pecinta bonsai di Kepulauan Meranti pun adakan pameran.


Pameran dilaksanakan oleh Komunitas Pecinta Bonsai Indonesia (KPBI) Kepulauan Meranti yang dibuka sejak awal pekan kemarin, berakhir awal pekan depan (1-7/2/2022). Tepatnya di Pinggir Kolam Telaga Bening, Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi.

Kepada Riaupos.co, Pembina Komunitas Elmiratnya mengaku, seratusan tamanan menjadi antarmuka dalam pameran milik puluhan pengurus dan anggotanya.

"Pameran ini agenda rutin KPBI Meranti sejak dibentuk 2015 silam. Dulu anggotanya belasan orang, saat ini sudah mencapai 65 orang," jelas Elmiratnya, Sabtu (5/2/2022).

Menariknya, sejak dibuka, Elmiratna mengaku sudah banyak tanaman bonsai yang dipamerkan anggota laku terjual. Momen ini juga ia nilai tepat, mengingat saat yang bersamaan juga bertepatan dengan perayaan imlek.

"Sudah banyak yang terjual. Pada dasarnya ada peluang dalam momen imlek ini. Paling tidak pameran ini bisa mejadi wadah bagi puluhan pengurus dan anggota untuk cari uang. Sehingga secara tak langsung keberadaan komunitas ini mampu berperan dalam meningkatkan ekonomi pengurus dan anggota," ujar pria yang kerap disapa Nanak tersebut.

Adapun jenis tanaman yang mereka pamerkan terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari anting puteri, asam jawa, jeruk kingkit, beringin, kanti, kelapa dan beberapa jenis lainnya.

"Bahkan masih banyak yang tidak dipajang pada pameran ini mengingat minimnya luas area pameran. Jadi setiap anggota kita minta maksimal dua pot saja. Tidak bisa lebih," beberya.

Untuk harga jual, diungkapkan Nanak cukup bervariasi. Mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. "Seperti jenis anting puteri dengan harga jual jutaan hingga belasan juta rupiah. Dan sudah ada beberapa yang laku. Makanya ke depan kita akan buka di tempat yang lebih luas lagi, namun kami perlu dukungan dari pemerintah," ujarnya.

Camat Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Husni Mubarak mengatakan dukungan dari komunitas sebagai motor penggerak dalam meningkatkan mutu pelaku UMKM cukup penting. Paling tidak sebagai sarana edukasi bagi pelaku agar produk mereka memiliki nilai jual.

"Seperti diketahui, peningkatan mutu UMKM masuk program skala prioritas pemerintah daerah. Tidak terkecuali usaha tanaman hias. Makanya kami upresiasi peran pergerakan KPBI Meranti mengadakan pameran ini paling tidak menjadi motor dalam meningkatkan ekonomi pencinta bonsai di sini," ungkapnya.

Ia mengaku siap membantu, tentunya mendorong dinas terkait untuk mensupport segala kebutuhan komunitas agar dapat membuat event yang lebih besar dari saat ini. "Nanti kita akan berkoordinasi kepada dinas terkait agar helat ini bisa dilaksanakan rutin di tempat yang lebih memadai," ungkapnya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook