43 tahun sudah Kota Pekanbaru memiliki perusahaan air minum. Tapi baru 7 persen dari 1,1 juta jiwa penduduk yang terlayani. Sungguh, mengalir dari jauh, mengalir tak sampai jauh.
RIAUPOS.CO - SAAT ini, penduduk Pekanbaru mencapai 1,1 juta jiwa atau sekitar 300 ribu Kepala Keluarga (KK). Artinya, Pekanbaru sudah masuk dalam kategori kota besar di Indonesia. Pembangunan dalam berbagai bidang maju pesat. Baik di bidang infrastruktur maupun investasi. Tapi di bidang air bersih, Pekanbaru jauh dari tertinggal dibandingkan kota besar lainnya. Dari jumlah KK atau yang disebut juga dengan Sambungan Rumah (SR) itu, baru 12.600 SR yang menjadi pelanggan PDAM atau sekitar 7 persen. Mayoritas SR menjadi pelanggan karena tidak ada pilihan lain selain mengandalkan air PDAM.Contohnya, Ides (37) warga Gang Kencana I, Jalan Kenanga, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi. Ides tinggal di rumah peninggalan mertuanya sejak menikah dengan suaminya beberapa tahun lalu. Rumah yang ditempatinya di kawasan Pasar Kodim tersebut mengandalkan air PDAM untuk berbagai keperluan rumah tangga.
Tidak hanya Ides. Puluhan rumah di gang tersebut dan Gang Kencana II serta di banyak gang dan ruas jalan di sekitar pasar itu, rata-rata menjadi pelanggan PDAM. Bukan karena pipa induk yang dibangun tahun 1972 berada di bawah kawasan tersebut, tapi karena kondisi air tanah yang tidak memungkinkan untuk diambil langsung menggunakan sumur bor atau sumur cincin.
Semula, sumur cincin memang jadi andalan. Tapi sejak 10 tahun terakhir, air bawah tanah di sana tidak bisa dimanfaatkan. Di rumah Ides juga pernah ada sumur cincin. Begitu juga dengan tetangga kanan kirinya. Tapi airnya tidak bagus. Kotor dan berkarat. Pipa-pipa dan meteran terlihat di depan rumah di Gang Kencana I itu, termasuk rumah Ides, pagi kemarin, Jumat (4/12). Pipa itu ditutup dengan potongan drum plastik warna biru. Meteran di atas pipa yang mengabarkan berapa debit air yang dipakai dalam sebulan, bergerak perlahan. Lancar. Dari sinilah akan ditentukan berapa warga harus membayar air PDAM setiap sebulan.