TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Meski banjir di kecamatan bagian hulu Kabupaten Kuansing sudah mulai surut, namun beberapa desa di kecamatan bagian hilir Kuansing masih ada yang tergenang banjir. Seperti yang disampaikan petugas Meteorologi Wilayah II Sumatera, Erianto kepada Riau Pos, Ahad (24/12) bahwa kondisi Sungai Kuantan saat ini berangsur normal. Bahkan, kata Erianto, kondisi di bagian hulu, ketinggian air sudah di angka 370 centimeter.
“Kalau ada bagian hilir yang masih banjir, itu wajar. Karena bagian hilir daerahnya lebih rendah. Kalau di Sumbar tidak hujan, maka Sungai Kuantan dalam dua hari ke depan normal,” kata Erianto.
Pada Ahad (24/12) siang, Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby Ak MM meninjau banjir di Kecamatan Kuantan Hilr Seberang. Selain meninjau, bupati juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga. Saya pastikan dalam kondisi seperti ini pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat,” kata Suhardiman Amby.
Suhardiman Amby juga berpesan kepada masyarakat supaya menjaga kesehatan pascabanjir. Sebab, beberapa penyakit seperti penyakit kulit akan lebih rentan dialami masyarakat yang tertimpa banjir.
“Pegawai puskesmas diminta turun ke tengah-tengah masyarakat yang sedang dilanda banjir. Lihat kondisi masyarakat. Siapkan segala obat-obatan yang akan ditimbulkan oleh banjir,” tegas Suhardiman Amby.
Pemprov Siapkan Lokasi Pengungsian
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Riau. Dilaporkan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Riau pada bulan ini. Hal tersebut bisa menjadi pemicu terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.
Menyikapi kondisi tersebut, Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution meminta jajarannya harus tetap waspada. Karena akibat hujan yang terus-menerus di sejumlah wilayah di Riau, sangat mungkin bisa terjadi banjir dan longsor. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemprov Riau telah melakukan berbagai upaya di antaranya memantau kondisi terkini di lapangan serta menyebarkan informasi peringatan dini.
Baik terkait dengan curah hujan yang tinggi maupun permukaan air yang juga tinggi. Kemudian, memberikan informasi terkait potensi risiko wilayah-wilayah yang kemungkinan terjadi genangan-genangan air.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam mobilisasi tim siaga bencana dan sumber daya. Ini juga upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam berbagai kesempatan,” ujar Gubri Edy Nasution.
Lebih lanjut disampaikannya, upaya lain yang dilakukan yakni, dengan memberikan imbauan kepada jajaran BPBD kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah konkret.
“Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi manakala terjadi banjir dan gerakan tanah longsor. koordinasi tersebut dilakukan secara rutin oleh BPBD, baik provinsi maupun dengan kabupaten/kota,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Gubri, pihaknya juga menyiapkan tempat pengungsian dan evakuasi bagi kelompok rentan. Tujuan umumnya, jika terjadi bencana, antisipasi dini telah dilakukan di Riau. Pemerintah juga telah menyiapkan dan mendistribusikan kebutuhan logistik, terutama pangan dan sandang. Kemudian, menyiagakan peralatan kebencanaan seperti pompa air, perahu karet , tenda, dan kendaraan operasional.
“Sehingga ketika dibutuhkan, kita sudah dalam kondisi siap untuk mendistribusikan. Kita juga membentuk pos siaga bencana di kantor BPBD dan pos lapangan di lokasi-lokasi yang kita anggap rawan bencana,” ujarnya.
Tenda Dapur Umum di Gunung Sahilan dan Buluh Cina
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar mendirikan dapur umum di daerah yang terdampak banjir. BPBD mendirikan dapur di Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan dan Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Agustar melalui Kasi Logistik Edison menjelaskan, BPBD mendirikan dapur untuk warga yang terdampak banjir. Dapur umum di Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan didirikan pada Kamis (21/12) yang lalu.
‘’Sementara kondisi air di Sungai Subayang Desa Gunung Sahilan, banjir sudah surut. Sekarang ini masyarakat sudah kembali beraktivitas,’’ jelas Edison, Ahad (24/12).
Edison menambahkan, personel BPBD juga mendirikan dapur umum di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu pada Jumat (22/12). Banjir yang melanda Desa Buluh Cina ini lambat surutnya. Karena itu dibuatkan dapur umum untuk membantu masyarakat.
‘’Masyarakat yang terdampak banjir bisa makan di dapur umum ini,’’ jelas Edison.
Lima Pintu Waduk Dibuka 50 Cm
Dalam pada itu, lima pintu pelimpahan waduk PLTA Kota Panjang dikurangi bukaannya. Sekarang lima pintu pelimpahan dibuka setinggi 50 cm. Sebelumnya sempat dibuka 1,1 meter. Manager PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar menjelaskan, hari ini elevasi waduk 83.07 mdpl, sementara pada Sabtu elevasi waduk 83.19 mdpl.
‘’Berdasarkan data tersebut, ada sedikit penurunan elevasi dibanding hari sebelumnya. Saat ini pembukaan pintu pelimpahan masih di 5 x 50 cm. Belum ada rencana penambahan atau pengurangan bukaan pintu pelimpah,’’ jelas Cecep.(yas/sol/kom)