Salah satu keunggulan anting putri adalah kondisinya yang cepat tumbuh (fast grow). Saat berumur empat tahun, tanaman ini sudah bisa dipanen dan siap dijadikan bahan bonsai.
Digemari Berbagai Kalangan
Bonsai ini ternyata digemari berbagai kalangan. Dari artis hingga orang biasa. Dengan modal kecil buatan sendiri hingga modal puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Atas kesamaan hobi ini, maka muncul pula organisasi penggemar bonsai. Anggotanya bukan hanya pembudi daya atau penjual bonsai, tapi juga para penggemar. Bahkan mereka yang belum memiliki bonsai, tapi memiliki ketertarikan, tengah belajar, atau penikmat bonsai, bisa ikut organisasi ini. Organisasi ini bernama Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI).
Di Pekanbaru sudah ada cabangnya yakni PPBI Cabang Pekanbaru. PPBI Cabang Pekanbaru berdiri berdasarkan SK dari PPBI Pusat No. 159/IX/2011 tanggal 26 September 2011. PPBI Cabang Pekanbaru berada di bawah struktur organisasi PPBI Pusat dan merupakan bagian dari lebih 250-an cabang yang ada kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pembentukan PPBI Cabang Pekanbaru didasari keinginan untuk menghimpun potensi dan menggalang kesatuan para penghobi bonsai di Pekanbaru dan sekitarnya sehingga dapat mengembangkan karya dan daya cipta dalam seni bonsai. PPBI Cabang Pekanbaru mempunyai 63 anggota aktif dan lebih dari puluhan usulan calon anggota yang sedang dalam proses registrasi. Keanggotaan terdiri dari penggemar, pembuat, pedagang, dan petani bonsai yang berdomisili di wilayah Kota Pekanbaru dan termasuk kabupaten/ kota sekitarnya yang belum terbentuk cabang PPBI.
Bung Dor sendiri pernah memimpin PPBI Pekanbaru sejak 2022 hingga April 2023. Ketika Muscab PPNI 2019, dia terpilih sebagai Wakil Ketua PPBI Pekanbaru mendampingi Dandun Wibawa sebagai ketua. Tapi Dandun Wibawa wafat pada 2022 dan dia meneruskan kepemimpinan hingga April 2023.
“Baru sepekan lalu masa jabatan saya berakhir. Hasil Muscab PPBI Pekanbaru, Pak Syamsuardi yang meneruskan kepengurusan baru. Sekarang masih menunggu SK dari PPBI pusat,” ujarnya.
Menang Kontes, Harga The Best
Salah satu yang mendongkrak harga bonsai adalah prestasi yang diraih bonsai di ajang kontes bonsai. Kerap kali yang mengadakan adalah PPBI, baik di tingkat pusat maupun daerah. PPBI Pekanbaru pernah mengadakan kontes bonsai pada September 2022 lalu di Balai Tanaman Pangan Marpoyan. Kontes ini berskala Nasional. Pesertanya berasal dari seluruh PPBI Sumatra hingga Jabodetabek.
Ada beberapa tingkatan kelas yang dipertandingkan, mulai kelas bonsai prospek, kelas pratama, madya dan utama. Biasanya dipilih 10 besar. Di antaranya dipilih best in show atau yang terbaik dari seluruhnya dalam kontes kali ini.
“Ketika itu yang menang dari Jakarta dengan pohon jenis anting putri. Ini juga kesempatan bagi kita untuk menyampaikan bahwa anting putri itu ikon Riau karena bahan dasarnya banyak dari hutan di Riau,” ujarnya.
Koleksi Roemah Bonsai Pekanbaru dan anggota PPBI Cabang Pekanbaru aktif berpartisipasi dan turut serta menjadi kontestan pada pameran dan kontes bonsai tingkat Nasional dan regional yang diadakan oleh cabang PPBI di beberapa kota di Sumatra. Bahkan di pameran dan kontes Nasional yang diadakan di Jakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi dan beberapa kota lainnya di Pulau Jawa, perwakilan pebonsai Pekanbaru berhasil meraih prestasi terbaik di beberapa kelas. Biasanya, bonsai yang dinilai juri terbaik di sebuah kategori akan langsung melejit harganya.
“Bisa puluhan bahkan ratusan juta kalau sudah menang kontes,” ujarnya.***
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pekanbaru