BONSAI TANAMAN

Bukan Sekadar Mengerdilkan Tanaman

Liputan Khusus | Minggu, 16 April 2023 - 10:25 WIB

Bukan Sekadar Mengerdilkan Tanaman
MUHAMMAD AMIN/RIAU POS/ROEMAH BONSAI UNTUK RIAU POS/SUMBER:OLAHAN/GRAFIS:AIDIL ADRI

Pemilik Roemah Bonsai, Doris Friady menyebutkan, seni bonsai merupakan salah satu cara untuk melibatkan diri dengan alam ciptaan-Nya.

“Membuat bonsai bisa menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan menuju keseimbangan hidup,” ujar Bung Dor, panggilan akrab Doris.


Bung Dor sendiri telah tergila-gila pada dunia bonsai sejak masih berseragam putih dongker alias saat SMP. Sejak tahun 1989 itu, dia mengaku “terjerumus” ke dunia bonsai dan tidak bisa lepas dari hobi ini hingga sekarang. Saat itu dia masih tinggal di Kelurahan Pasa Gadang, Padang. Beberapa penggemar bonsai dewasa di sana menyampaikan kepadanya bahwa membonsai itu gampang sekali. Yang penting ada keinginan. Karena gampang itulah, maka Doris remaja mulai menekuni dunia bonsai.

“Ternyata setelah diikuti tak segampang yang dikatakan. Tapi kalau dari awal disebut susah, tentu dari awal saya tak tertarik pada dunia bonsai ini,” ujar Doris terkekeh.

Melatih Ketekunan
Seorang yang merawat bonsai dituntut memiliki ketekunan yang luar biasa. Apalagi, membonsai tidak bisa dilakukan dengan singkat. Pohon yang dibonsai paling kurang memiliki umur empat tahun. Untuk bonsai yang besar, umurnya bisa mencapai puluhan tahun. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pebonsai juga tidak hanya satu, tapi cukup kompleks. Selain memahami pertanian, juga harus memiliki jiwa seni.
“Yang terpenting itu harus sabar, kontinu dan konsisten,” ujarnya.

Diakui Bung Dor, mood seseorang dalam merawat tanaman bisa turun dan naik. Termasuk dirinya. Apalagi jika ada kesibukan lainnya. Makanya diperlukan mitra bahkan trainer untuk perawatan bonsai ini. Sebab, tanaman ini tidak boleh berhenti mendapatkan makanan alias disiram. Mereka makhluk hidup yang perlu disiram setiap hari. Perlu juga dipupuk. Selain itu, perlu juga wawasan mengenai tanah yang disukai tanaman untuk bonsai.

Anting Putri, Unggulan Riau
Menurut Bung Dor, semua pohon yang berkayu keras dengan masa hidup yang panjang layak menjadi bahan bonsai. Hanya saja, seleksi alam seni selama puluhan, bahkan ratusan tahun kemudian menjadikan hanya beberapa pohon saja yang akhirnya kerap dijadikan bahan untuk bonsai. 

Beberapa bahan berasal dari lokal Indonesia, bahkan lokal Riau. Yang lainnya berasal dari luar negeri. Jenis pohon yang kerap jadi bahan bonsai di antaranya anting putri, asam jawa, beringin, jeruk kingkit, ulmus, hokiantea, phusu, sancang, saengsimbur, lohansung, bougenville,  Brazilian rain tree, santigi, soka, dan jenis lainnya. Terdapat puluhan, bahkan ratusan jenis pohon yang dapat diproses menjadi bonsai yang bagus di tangan para penggemar/trainer bonsai. Beberapa jenis pohon seperti anting putri, berbagai jenis beringin, soka, bougenvillle merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Pekanbaru pada khususnya, dan Provinsi Riau pada umumnya. Teristimewa  jenis anting putri, merupakan tanaman yang dewasa ini sangat digemari dan menjadi favorit bagi pebonsai Indonesia, bahkan mancanegara. Bonsai anting putri sering menjadi “jawara” di ajang kontes bonsai Nasional, bahkan internasional.

“Kita beruntung ternyata di hutan kita tumbuh anting putri yang kemudian menjadi favorit para pebonsai di Indonesia, bahkan dunia,” ujar Bung Dor.

Menurutnya, anting putri merupakan ikon Riau. Tanaman ini terbanyak berada di hutan-hutan Riau, mulai dari Inhu, Bengkalis hingga kawasan Karimun di Kepri. Beberapa hutan di Kalimantan juga terdapat anting putri. Tapi tidak sebanyak di Riau. Makanya, anting putri bisa dikatakan sebagai ikon Riau. Anehnya, di awal mengenal anting putri, Bung Dor justru mendapatkan dari tempat lain, bukan Riau.

“Pertama kali dapat, saya justru mendatangkan dari Singapura pada 1990-an. Namanya santalia. Kalau sekarang kita sudah tahu ini dari Riau, dan ke mana-mana kita sampaikan bahwa tanaman ini ikon bonsai Riau,” ujar Bung Dor.

Tanaman anting putri mempunyai bunga yang sangat bagus dan wangi. Bunganya kecil mirip anting. Daunnya juga kecil. Dewasa ini sudah terdapat beberapa sentra budidaya anting putri di berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Riau. Sebelumnya, kebanyakan bonsai diambil dari alam. Beberapa pohon yang besar diambil dari alam, dan kemudian dimasukkan ke pot untuk dibonsai dan dibentuk sedemikian rupa.

“Tapi sekarang tidak lagi. Sudah dibudidayakan. Jadi tanaman asalnya distek, lalu dipelihara hingga cukup umur untuk dijadikan bonsai,” ujar Bung Dor.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook