(RIAUPOS.CO) -- SELAMA musim kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sidomulyo Kota Pekanbaru telah menerima 261 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Ini terhitung sejak 1-23 Agustus 2019 dan peningkatan kunjungan pasien ini terjadi pada pekan ini.
“Kunjungan pekan lalu rata-rata sepuluh orang sehari. Terakhir, Jumat (23/8) sudah ada 21 orang,” ujar Kepala Puskesmas Dr Doris Ulianna Sitompul, Sabtu (24/8). Pasien penderita ISPA biasanya mengeluhkan sakit batuk, tenggorokan, pilek, demam hingga badan pegal-pegal. Untuk itulah, ia menyarankan agar masyarakat hanyak mengkonsumsi air mineral, buah-buahan, vitamin serta mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Kunjungan banyak orang dewasanya. Kemudian, pra usia 40 tahun, itu juga banyak,” ujarnya.
Apabila pasien dinyatakan terkena ISPA, lanjut dia, pihaknya akan memberikan pelayanan pemeriksaan, konsuling dan pemberian obat gratis. Baik itu pasien BPJS maupun tidak.
“Tetap gratis juga walaupun bukan pasien BPJS. Kecuali dia melakukan pemeriksaan laboratorium atau tes lainnya. Baru akan dikenakan biaya sesuai Perda. Itu paling mahal Rp25 ribu,” terangnya.
Sebagai upaya pencegahan kata dia, petugas Promkes telah melakukan gerilya asap kepada masyarakat melalui posyando, acara-acara hingga perkantoran. Bahkan di Puskesmas sendiri setiap harinya membagikan masker kepada pasien yang datang. “Rata-rata kunjungan 100-120 per hari. Tak hanya ISPA, tapi banyak juga berobat karena penyakit lain, kontrol juga banyak,” ucapnya.(*1/ksm)
Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru