BOKOR MAKIN MEMBARA

Singapura Diminta Tak Khawatir Asap

Lingkungan | Rabu, 16 Maret 2016 - 11:24 WIB

Bokor Makin Membara

Karhutla di Kepulauan Meranti masih saja terjadi Selasa (15/3). Meski begitu di beberapa titik sudah mulai berhasil dikendalikan. Namun di titik baru, yakni di Desa Bokor, Rangsang Barat yang terjadi Senin (14/3) lalu masih terus membara. Untuk meredakan api, tim siaga karhutla Meranti berkoordinasi dengan satgas karhutla Riau melakukan water bombing.

Baca Juga :Holloway Ingin Duel Lawan Gaethje

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Edy Aprizal SE MH menyebutkan setidaknya hingga saat ini kebakaran di Bokor sudah mencapai 20 hektare lebih.

“Selain water bombing juga dilakukan pemadaman melalui jalur darat. Agar api bisa dikendalikan segera,” ungkapnya.

Selain itu di Bokor, karhutla masih terjadi di sejumlah titik. Di antaranya Desa Tanjung Medang, Rangsang sekitar 40 hektare dan di Mekarsari, Merbau.

Disebutkan Edy, hingga kini total yang sudah terbakar lebih kurang 500 hektare di wilayah Meranti. Kebakaran itu terjadi di sejumlah pulau dan kecamatan.

“Kalau kerugian belum bisa kami taksir. Tapi cukup banyak, karena terdapat kebun sagu milik masyarakat,” katanya.

Sementara Humas PT RAPP, Disra Aldrick mengungkapkan Tim Fire Fighter RAPP sejak Senin (14/3) malam hingga pukul 01.31 WIB terus melakukan pemadaman. Upaya ini harus dilakukan 24 jam tanpa henti hingga api bisa dipastikan padam. Secara rinci dikatakannya total personel yang berada di lokasi saat ini berjumlah 20 orang yang dilengkapi dengan peralatan 2 unit pompa Mark III, 1 unit pompa floto dan slang pemadam sepanjang 78 rol.

“Arah angin bergerak dari timur ke barat dan tim terus berupaya menekan api agar tidak meluas,” sebutnya.

Soal api terus mendekat di lahan konsesi RAPP, Disra menegaskan bahwa api belum sampai ke lahan konsesi RAPP di Kecamatan Merbau. Namun pihaknya berupaya memastikan api tidak masuk ke wilayah perusahaan.

“Kalau berdasarkan peta lama yakni SK 327, memang lahan yang terbakar itu merupakan lahan RAPP. Namun kami saat ini beroperasi menurut SK 180 setelah dilakukan pengurangan lahan konsesi kami. Sehingga lahan yang katanya di dalam konsesi itu berada di luar konsesi atau sekitar 790 meter dari batas konsesi kami,” tegasnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook