PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau menggelar Pelatihan Kepemimpinan Walhi (PKW) II, di kantornya yang diikuti lembaga-lembaga anggota Walhi. Melalui pelatihan ini, diharapkan terus tumbuh para pejuang hak ekologi, bukan saja lingkungan, tapi juga sisi kehidupan lain untuk kesejahteraan rakyat.
Sepuluh lembaga anggota Walhi tersebut yakni, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru, Riau Women Working Group (RWWG), Lembaga Kajian Hukum dan Demokrasi (LKHD), Kaliptra Andalas, Wanapalhi, Mapala Suluh, Lembaga Advokasi Lingkungan Hidup (LALH), Lembaga Penggiat Ekowisata (LPE), AIR, dan Perkumpulan Elang.
Selain menghadirkan narasumber dari Walhi pusat atau Eksekutive Nasinonal (Eknas), juga memghadirkan narasumber dari berbagai lembaga lain. Mereka adalah, M Islah (Manager Pendidikan dan Kaderisasi Eknas), Datuk Seri Al Azhar (Ketua MKA LAM Riau), Boy JE Sembiring (Manager Kajian Kebijakan, Eknas), Jhony S Mundung (Direktur Walhi Riau 2004-2009), Suraya Afif (Alumni Walhi, Antropolog UI), Made Ali (Direktur Jikalahari), Aditya B Santoso (YLBHI) dan Riko Kurniawan (Direktur Walhi sekarang).
Berbagai materi disampaikan narasumber secara bergantian selama tiga hari itu. Mulai dari Gerakan Lingkungan Hidup (LH) di Indonesia, Demokrasi Ekonomi, Pengorganisasian dan Dinamisasi, Ekologi Politik, Pengelolaan LH, Hukum dan Kebijakan LH, Reforma Agraria, Membangun Kebudayaan Progresif, Kepemimpinan, hingga Kewalhian dan bagaimana menjadi kader Walhi yang tangguh. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring dan daring.
Direktur Walhi, Riko Kurniawan, mengatakan, PKW II ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan Walhi sebagaimana yang tertuang dalam Statuta Walhi. Juga menjadi proses penting untuk melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan Walhi yang berkualitas.
''PKW ini adalah hak seluruh kader walhi yang tergabung dalam lembaga anggota Walhi. Selain memang amanah Statuta Walhi, kami berharap dengan pelatihan ini akan lahir kader dan calon pemimpin Walhi yang matang, tegas, berjiwa Walhi dan berkomitmen tinggi dalam memperjuangkan hak-hak ekologi demi kesejaheraan rakyat,'' kata Riko.
Sementara itu, M Islah yang selama kegiatan berlangsung tunak mendampingi peserta, juga menyampaikan harapan yang sama.
'Walhi ini sudah berjuang sejak berdiri, yakni sejak tahun 1980. Perjuangan yang tidak mudah, penuh tantangan, dan makin berat. Maka diperlukan kader yang kuat, pemimpin yang kuat, tegas dan berkomitmen tinggi dalam perjuangan untuk lingkungan Indonesia. PKW ini salah satu jalan menuju Walhi dengan kader yang mapan dan siap,'' kata Islah.
Sementara itu, Datuk Seri Al Azhar, juga menyampaikan harapannya kepada Walhi yang hadir dalam kegiatan yang digelar, Ahad (12/9/2021).
''Walhi ini rumah para pejuang lingkungan yang besar di Indonesia. Tidak hanya Walhi sendiri, tapi juga bersama rakyat. Semoga Walhi akan terus lebih baik, berjuang untuk ekologi yang lebih baik. Bicara ekologi itu tidak semata bicara lingkungan, tapi juga bicara kebudayaan dan kearifan lokal. Dengan PKW ini, semoga lahir pemimpin-pemimpin Walhi masa depan yang tangguh dalam berjuang,'' kata Datuk Seri pula.
Laporan: Kunni Masrohanti (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra