PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Teknologi tepat guna dan irit perlu dipakai oleh warga untuk bisa digunakan secara berkesinambungan. Tak terkecuali masalah pengapian dalam dapur atau kompor. Meskipun pemerintah saat ini menyarankan untuk berpindah ke energi gas, namun karena harga yang semakin mahal, rasanya alat masak berbahan bakar kayu bisa menjadi idaman karena lebih murah dan mudah dicari. Kompor Biomassa adalah salah satu solusi, karena lebih hemat energi.
Tim dosen Fakultas Teknik Universitas Riau mengajarkan penggunakan kompor Biomassa itu kepada masyarakat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Kelurahan Batupanjang, Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.
"Dengan ini kami dapat memetakan kebutuhan masyarakat untuk menjawab permasalahannya. Sehingga kita dapat menghasilkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat yang kita tuju," kata dosen Unri, Yohanes ST MT, Jumat (11/9).
Kompor biomassa yang dulu dikenal dengan Kompor Biomassa UB.03-1 ini menggunakan satu pemanas dan mekanisme pembakaran yang berlawanan untuk hasil yang sempurna. Kompor jenis ini menggunakan biomassa padat sebagai bahan bakar. Bahan bakar yang dapat digunakan, antara lain serpihan kayu, potongan batang kayu, tongkol jagung serta dedaunan padat. Hal itupun disambut baik oleh warga Desa di Pulau Rupat.
Kompor biomassa ini juga bisa dirakit sendiri, yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan sederhana. Seperti kaleng, bor besi, gunting besi dan alat penunjang lainnya bila perlu. Kemudian dilubangi kemudian disusun, dan untuk lebih lengkap bisa diikuti caranya pada video-video tutorial di kanal YouTube.(ali)