BALIKPAPAN (RIAUPOS.CO) – Setelah sebelumnya diselundupkan ke Kuwait dan Thailand, empat orangutan asal Kalimantan Tengah akhirnya dipulangkan, Rabu (10/1/2016) kemarin. Proses pemulangan primata asli Kalimantan ini yang masing-masing bernama Moza, Junior, Sampit dan Sawade itu berlangsung di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Rabu (10/2) pukul 10.00 Wita.
Empat ekor orangutan itu diangkut dari Bogor melalui maskapai Sriwijaya Air. Tim gabungan Yayasan Penyelematan Orangutan Borneo (BOSF), BKSDA dan tim dokter BOSF Samboja membawa keempat orangutan tersebut melalui perjalanan darat akibat tidak ada penerbangan langsung ke Kalimantan Tengah. Perjalanan tersebut memakan waktu 18-20 jam.
Kepada Kaltim Post, Koordinator Komunikasi BOSF, Nico Hermanu mengatakan, Moza, Junior, Sampit dan Sawade dibawa ke Kalimantan Tengah sebab habitat mereka di sana. Tepatnya di kawasan hutan Nyaru Menteng, Palangkaraya. "Mengapa tidak di bawa ke Samboja? Karena asal mereka dari Kalteng. Habitat mereka di sana," ujarnya.
Dia menyebutkan, proses pemulangan orangutan ini berjalan panjang dan alot. Moza yang diseludupkan ke Kuwait diperkirakan terjadi pertengahan 2015 lalu."Kalau Junior baru mau diselundupkan ke Kuwait. Tapi berhasil digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
Sementara Sampit dan Sawade diperkirakan sudah lima tahun di Phuket,Thailand. "Prosesnya sangat panjang sejak pertama kali dilaporkan hingga kembali lagi habitatnya," ujarnya.
Menurut Nico, lolosnya empat primata yang dilindungi ini tidak terlepas dari peran warga lokal. Sayangnya, hingga kini proses hukum terhadap penyelundup belum memberikan efek jera. (riz)
Sumber: Prokal
Editor: Hary B Koriun