SABU 5 KG DIAMANKAN LANAL DUMAI

Kejar-kejaran dan Tembakan di Perairan Bengkalis

Dumai | Rabu, 13 September 2023 - 09:25 WIB

Kejar-kejaran dan Tembakan di Perairan Bengkalis
Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Kariady Bangun memperlihatkan barang bukti sabu-sabu asal Malaysia yang diamankan dari tersangka ZA dan AS. (LANAL DUMAI UNTUK RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kejar-kejaran di tengah laut dan tembakan peringatan ke udara sempat terjadi saat  Tim Gabungan F1QR Lanal Dumai, Posal Tanjung Medang, dan Satgas Opsintelmar Koarmada I  menggagalkan upaya penyeludupan 5,404 kilogram (kg) sabu-sabu asal Malaysia.

Sabu yang dibungkus dengan lima paket plastik tersebut dibawa kedua pelaku yakni warga Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis ZA dan AS. Penangkapan dilakukan di titik koordinat 1°49›49»N-101°47›14»E, Perairan Teluk Lecah, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Senin (11/9) sekira pukul 06.00 WIB.


Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Dumai Kolonel Laut (P) Kariady Bangun dalam keterangan persnya mengatakan, keberhasilan ini sebagai bentuk komitmen Lanal Dumai dan Angkatan Laut Khususnya dalam upaya mencegah masuknya narkotika ke negara Indonesia, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang langsung disampaikan Kepala Staff Angkatan Laut.

Dikatakan Danlanal, pengungkapan kasus ini berawal pada Ahad (10/9) sekira 13.00 WIB. Tim gabungan Lanal Dumai mendapatkan informasi dari agen bahwa akan ada penjemputan barang diduga narkoba menggunakan speed boat mesin 40 PK dari Muar, Johor, Malaysia.

“Mendapatkan laporan tersebut dilanjutkan briefing perencanaan orgas dan penindakan lebih lanjut dan melaksanakan jarkaplid (kejar-tangkap-penyelidikan) terhadap pelaku dan barang bukti narkoba lewat laut di Perairan Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis,” ujar Danlanal.

Lebih lanjut dikatakan Kolonel Kariady, sekira pukul 15.00 WIB, tim gabungan bergerak dari Pos Babinpotmar, Sungai Dumai menuju Perairan Teluk Lecah menggunakan speed boat patrol. Setelah tiba di lokasi yang diinformasikan, tim gabungan melaksanakan pemantauan, pengintaian, dan penyekatan.

“Setelah informasi yang didapat akurat dan terlihat pergerakan pada hari Senin (11/9) sekira pukul 06.00 WIB tim gabungan beregerak dan mendeteksi suara mesin serta melihat siluet speed boat melaju dengan kecepatan tinggi melintas kemudian tim gabungan melaksanakan jarkaplid dan terjadi aksi kejar-kejaran sehingga tim gabungan memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara,” ujar Kolonel Laut Kariady.

Akibat takut karena dikejar oleh petugas, salah seorang anak buah kapal speed boat membuang 1 buah tas berwarna hitam ke laut. Selanjutnya tim melompat ke speed boat pelaku dan berhasil mengamankan pelaku tersebut serta menemukan barang berupa tas warna hitam yang dibuang pelaku ke laut. Setelah dilaksanakan pemeriksaan, ditemukan 5 bungkus diduga narkoba jenis sabu-sabu.

Speed boat tanpa nama beserta barang bukti dan 2 orang awak kapal akhirnya dikawal menuju Pos Babinpotmar Sungai Dumai untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Setelah dilaksanakan cek kesehatan dan tes urine, kedua tersangka dinyatakan positif methamphetamine.

“Kedua tersangka dan barang bukti saat ini akan kami serahkan ke BNN Provinsi Riau untuk proses hukum. TNI AL akan senantiasa mendukung penuh upaya pemerintah dalam upaya memerangi narkoba dan memberantas peredaran narkoba,’’ ujarnya.

‘’Hasil penyelidikan awal yang kami lakukan kepada kedua tersangka, mereka mengaku baru kali ini menjemput sabu-sabu tersebut, dengan upah setiap kilonya senilai Rp5 juta dan akan dibayar ketika barang sudah sampai ke pemiliknya di Teluk Lecah,’’ lanjutnya.

Dalam aksinya, mereka merupakan jaringan terputus dan tidak saling kenal satu sama lain. Mereka berhubungan melalui telepon.

“Dalam upaya penyeludupan kali ini kedua pelaku langsung diperintahkan menjemput sabu sabu dari warga negara Malaysia yang sudah kami kantongi namanya di Muar, Johor,’’ ujarnya.

‘’Sabu tersebut diantar kepemiliknya berada di Teluk Lecah yang akan menghubungi pelaku jika sudah sampai di lokasi. Pelaku juga sempat dibekali uang sebesar Rp50 juta untuk keperluan operasional dan perbaikan kapal,” tambah Danlanal.(MX12/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook