RIAUPOS.CO - Baru-baru ini, ada seorang perempuan di daerah Kalimantan yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Berita tentang wanita berbobot lebih dari 300 kilogram tersebut sempat viral. Di sisi lain, ini juga menjadi pelajaran ya buat para Ladies agar terus menjaga gaya hidup dan pola makan. Salah-salah, berat badat bisa kebablasan dan yang rugi juga diri sendiri.
Hal tersebut juga pernah dialami oleh wanita bernama Silvianty. Ibu beranak dua berusia 35 tahun ini sempat mengalami obesitas. Anak panah timbangannya sampai di angka 115 kilogram Ladies. Memilih baju yang pas bukan hal mudah baginya kala itu. Bergerak pun menjadi tidak bebas. Tapi itu dulu ya. Sekarang dirinya sudah bertransformasi menjadi wanita sehat dengan memangkas lebih dari 50 kilogram berat tubuhnya. Namun, semua itu tidak di dapatnya secara instan. Melainkan dengan waktu dan proses workout yang panjang.
‘’Tepatnya pada 2012. Saat itu, berat badan saya mencapai 115 kilogram. Di titik itu, saya merasa sudah tidak nyaman dan tidak percaya diri. Saya pun bertekad untuk mencari solusi dari overweight yang saya alami saat itu,” ujar freelence fotografer ini pada Riau Pos.
Untuk menurunkan bobotnya tersebut, Chipi, sapaan akrabnya memulai dengan perlahan sekali. Bukan cara instan ataupun obat-obatan. Melainkan jalan kaki selama 30 menit setiap hari. Meski terbilang sepele, nyatanya usahanya tersebut mulai menunjukkan hasil. Berat badannya sedikit demi sedikit berkurang. Seiring dengan endurance tubuh yang semakin menguat dan berat badan semakin berkurang, ia meningkatkan intensitas latihan. Sampai akhirnya, ia sanggup lari sejauh 5 kilometers, 10 kilometer, 21 kilometer sampai full marathon lho Ladies.
Wanita berhijab ini mengaku memilih lari sebagai olahraga untuk gaya hidup barunya, bukan tanpa alasan. ‘’Saya memilih lari adalah, karena olahraga ini yang paling basic. Gampang dilakukan. Kapan saja dan di mana saja. Selagi masih ada jalur atau jalanan yang bisa ditempuh maka di situ kita bisa berlari,’’ terangnya.
Dalam menjalankan olahraga tersebut, ia juga mengatur pola makannya. Ia rutin mengkonsumsi buah dan sayur yang dijus atau langsung dimakan dalam kondisi segar. Dengan begitu, ia tetap merasa fit dan bugar meski menguras energi berjam-jam saat berolahgara.
Silvianty mengaku, dirinya tak luput dari berbagai tantangan saat menjalankan pola healthy life-nya tersebut. Terutaman soal waktu. Sebagai seorang ibu rumah tangga, dirinya sering kali disibukkan dengan aktivitas mengurus anak dan suami yang terkadang menyita waktu. ‘’Dengan kesibukan sebagai seorang ibu rumah tangga, membuat kita tidak memiliki banyak waktu untuk olahraga. Tapi saya tidak mau menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk nggak olahraga. Saya harus bisa menyediakan waktu untuk olahraga yang saya sebut sebagai ‘’me time’’ setiap hari. Kecuali hari Ahad, sebagai rest atau waktu rehat saya,” paparnya.
Dengan komitmen yang kuat tersebut, akhirnya olahraga sudah menjadi hobi dan kebiasaan baginya. Sampai akhirnya, di 2016, Silvianty yang dulu dikenal overweight tak lagi ditemui. Berganti dengan wanita bertubuh fit dengan berat ideal 58 kilogram. Ini berarti, Silvianty berhasil mengikis 57 kilogram lemak tubuhnya dalam waktu kurang lebih 4 tahun.