JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mengatur pola makan dengan menjalani diet program hamil (promil) dapat membantu meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan. Dengan pemeriksaan nutrigenomik, kebutuhan nutrisi lebih terarah sesuai profil genetik masing-masing.
Diet untuk meningkatkan kesuburan atau fertility diet dirancang untuk mengoptimalkan kesehatan reproduksi. Perencanaan pola makan atau nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan mampu meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
”Makanan dan minuman yang kita konsumsi memiliki dampak positif dan negatif bagi kesuburan,” ujar dr Christina Rusli SpGK.
Pola makan gizi seimbang yang kaya vitamin, mineral, dan antioksidan akan menyehatkan sistem reproduksi. Sebaliknya, makanan tinggi gula, lemak jenuh, serta mengandung kafein dan alkohol dapat menurunkan kesehatan sistem reproduksi. Baik pria maupun wanita.
”Makanan tinggi gula dan lemak jenuh itu kan salah satu penyebab kalori berlebih. Kemudian, timbul obesitas,” lanjut dokter spesialis gizi klinik National Hospital tersebut.
Padahal, lanjut dr Christina, menjaga berat badan yang seimbang sangat penting saat promil. Sebab, kekurangan maupun kelebihan berat badan dapat mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh.
”Akibatnya, terjadi gangguan siklus menstruasi. Pada pria, kondisi itu akan menurunkan kualitas sperma,” imbuhnya.
Karena itu, sebaiknya pasangan melakukan perubahan pola makan secara bersama-sama. Tidak bisa hanya istri atau suami yang menjalani diet promil. Meski begitu, tidak ada pengaturan diet yang sama pada tiap individu.
”Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda sesuai usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit. Bisa saja makanan yang baik untuk seseorang justru bisa merugikan untuk orang lain,” ungkapnya.
Pasangan dapat melakukan konsultasi dengan dokter gizi klinis atau dapat melakukan pemeriksaan nutrigenomik untuk mengetahui kebutuhan nutrisi sesuai profil genetik terlebih dulu supaya memperoleh informasi kebutuhan nutrisinya yang lebih terarah. Apabila diperlukan, akan diberikan tambahan suplemen.
”Pola makan akan dipersonalisasi yang mana harus memenuhi beberapa unsur nutrisi, baik makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikronutrien (vitamin, mineral, antioksidan),” jelas dia.
Christina menganjurkan memilih jenis karbohidrat kompleks mencakup serat dan pati yang dibutuhkan untuk ovulasi. Kebutuhan cairan harian juga harus terpenuhi. Guna menjaga produksi mucus atau lendir pada wanita yang berperan dalam proses kesuburan.
”Pola makan juga dapat membantu menentukan jenis kelamin yang diinginkan. Bisa mulai diterapkan 9 hingga 12 minggu sebelum kehamilan disertai pemberian suplemen vitamin dan mineral,” jelasnya.
Tentu, meningkatkan kesuburan memerlukan kesabaran dan waktu. Umumnya, perubahan pola makan dan gaya hidup dilakukan selama minimal tiga bulan. Jika ketidakseimbangan hormon sudah berlangsung lama, waktu yang dibutuhkan mungkin lebih lama lagi.
”Imbangi dengan olahraga teratur, bisa kardio atau latihan beban. Hindari olahraga intensitas tinggi karena justru meningkatkan risiko infertilitas,” tandasnya.
DIET PROMIL
Do's:
Pilih jenis karbohidrat kompleks (padi-padian, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah-buahan)
Perbanyak konsumsi protein dari ikan, minyak zaitun, biji-bijian, dan kacang-kacangan
Konsumsi buah dan sayuran
Jaga berat badan stabil. Tidak obesitas/overweight/underweight.
Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D
Kelola stres dengan baik
Olahraga teratur 3–5 kali/minggu dengan total waktu minimal 150 menit/minggu. Pilih olahraga intensitas sedang.
Don'ts:
Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak
Makan makanan olahan/ultra olahan
Makan dan minum yang mengandung kafein seperti kopi, teh, soft drink, dan cokelat
Merokok
Minum alkohol
Tips Meningkatkan Kemungkinan Hamil Anak Laki-Laki
Konsumsi makanan dengan energi yang cukup, tinggi natrium dan kalium (sesuai anjuran dokter), serta menghindari susu dan produk susu
Tips Meningkatkan Kemungkinan Hamil Anak Perempuan
Konsumsi makanan cukup energi, rendah natrium, tinggi magnesium, dan tinggi kalsium (sesuai anjuran dokter). Hindari garam, ragi, daging, ikan, kopi, dan minuman bersoda.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman