Transformasi Hilangkan Bobot 57 Kg

Ladies | Senin, 21 Januari 2019 - 15:37 WIB

Transformasi Hilangkan Bobot 57 Kg
Silvianty.

Jika Ladies melihat Silvianty saat itu, tentu kamu nggak akan percaya bahwa wanita fit dan bugar yang ada di hadapanmu itu dulunya memiliki berat badan 115 kilogram. Sebab, bagi sebagian orang, menurunkan berat badan sebanyak itu, jelas bukan hal yang mudah dilakukan.

Dengan berat tubuh ideal yang ia raih, bukan berarti membuat Silvianty berpuas diri dan merasa cukup untuk berolahraga. Ia justru semakin jatuh cinta dengan dunia olahraga. Silvi bahkan aktif mengikuti race lari yang  dilakukan di dalam maupun luar negeri. Beberapa yang pernah ia ikuti adalah Bali Marathon, jarak half marathon, Jakarta Marathon, jarak full marathon yang merupakan full marathonnya yang pertama, San Francisco Half Marathon di San Francisco USA, Singapore Marathon, jarak half marathon, Berlin Marathon, jarak full marathon, Berlin Germany dan lainnya.

Baca Juga :Diet Defisit Kalori Turunkan Berat Badan, Ini Makanan yang Harus Dihindari

‘’Yang paling berkesan adalah race terakhir yang saya ikuti yaitu 2018 Berlin Marathon yang merupakan pengalaman pertama saya berlari di event World Major Marathon,’’ sambungnya lagi.

Selain aktif lari dalam 4 kali sepekan dan ikut berbagai race, wanita yang menetap di Rumbai ini juga aktif dalam jenis olahraga lain. Seperti crossfit yang rutin ia lakukan dua kali sepekan, yoga tiga kali sepekan dan lainnya. Tiap kali olahraga, tak kurang 1 jam waktu ia luangkan.

Kisah Silvianty ini diharapkannya bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi para Ladies untuk aktif berolahraga dan mengaplikasikan gaya hidup sehat. Tidak ada alasan untuk malas berolahraga. Karena, banyak sekali manfaat yang bisa Ladies rasakan, selain mendapatkan bonus tubuh ramping ideal.

‘’Mungkin banyak dari kita yang merasa tidak punya waktu untuk olahraga. Saya juga sempat merasakan ini, seperti yang saya katakan sebelumnya. Namun, masa hanya 1 jam saja kita tidak bisa meluangkan waktu? Rasanya 1 jam dibandingkan dengan 24 jam waktu yang kita punya dalam sehari itu masih sedikit ya. Jika kita mampu browsing di internet, chat di whatsapp atau nonton TC selama satu jam sehari, pastinya kita mampu meluangkan waktu 1 jam untuk berolahraga. Yang penting kita harus punya niat dan menentukan prioritas bahwa olahraga itu adalah aktivitas penting. Sama pentingnya dengan makan, bekerja dan istirahat. Karena olahraga adalah investasi kesehatan. Intinya adalah “make time” bukan “find time”. Karena menemukan waktu luang untuk berolahraga itu adalah hal yang mustahil jika kita tidak memprioritaskannya,” papar alumni Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung ini.

Dengan gaya hidup sehatnya saat ini, ia  mengaku menjadi sosok yang lebih positif dan  sabar. Olahraga juga dinilainya mampu membuat ia menjadi bahagia. Karena efek hormon endorfin yang dihasilkan setiap kali selesai berolahraga. Hormon ini membuat kita bahagia dan semangat selalu menghadapi aktivitas harian yang lain.(azr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook