(RIAUPOS.CO) - Kita bisa karna terbiasa. Salah satu kalimat yang menjadi pedoman dalam hidup gadis bernama lengkap Diva Ananta Syofian. Sudah diikutserta kan dalam perlombaan fashion show sejak kecil, membuat Diva tumbuh besar didunia modeling. Ini pula yang turut menghantarkannya ikut mencicipi dunia pageant dan berhasil menjadi Putri Remaja Nusantara Kebudayaan 2022.
“Sejak saya masih TK, saya sudah sering diikutsertakan dalam lomba lomba berbau modeling seperti fashion show. Karena terbiasa, minat itupun berkembang hingga kini saya memasuki dunia remaja. Awalnya hanya di bidang modeling atau fashion show, kini saya beranjak ke dunia pageant. Terbiasa dengan dunia modeling membuat saya mampu mendalami dunia pageant. Saya merasa kemampuan modeling saya lebih terarah dengan mengikuti pageant,” jelas Diva mengenai awal mula ia mulai mendalami modeling dan dunia pageant.
Bakat yang dilatihnya sejak kecil ini, disertai dengan pemikirannya yang semakin matang, membuat Diva baru-baru ini terpilih menjadi Putri Remaja Nusantara Kebudayaan. Mengharumkan nama Riau di ajang nasional tentunya bukanlah hal mudah. Diperlukan persiapan, doa dan tekad yang kuat untuk bisa bersaing dengan remaja hebat dari seluruh Indonesia. Namun, hal ini tidak menghambat Diva untuk menjadi 2nd runner up Putri Remaja Nusantara Kebudayaan 2022.
“Ketika saya mengikuti ajang Putri Nusantara Kebudayaan, saya bertemu dengan peserta yang berasal dari berbagai daerah. Saya bertemu dengan berbagai ras, suku, adat, bahasa yang membuat saya menjadi semakin kagum dengan keragaman Indonesia. Saya mempelajari berbagai karakter dan kebiasaan yang ternyata bisa juga disatukan. Itu membuat saya semakin kagum dan terinspirasi. Saya melihat banyak perempuan perempuan hebat dari pageant yang membuat perubahan untuk hal hal besar. Ketika saya melihat orang lain mampu melakukan sesuatu, maka saya juga mampu melakukan itu. Salah satu mimpi saya adalah memberikan senyuman untuk orang orang kurang beruntung di luar sana, dan saya rasa dunia pageant bisa mewujudkannya,” jelas Diva.
Duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) sambil menjalani kegiatan yang padat juga bukanlah perkara mudah. Dengan tetap memprioritaskan pendidikan sebagai pondasi segalanya, Diva berusaha membagi waktunya dengan baik. Saat harus belajar, Diva akan belajar dengan baik. Di waktu luanglah ia mengejar karir dan hobinya. Sisanya, ia gunakan untuk menjalin relasi dan berkumpul dengan teman-teman.
“Saya berharap bisa bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan di usia 17 tahun. Menurut saya, hal yang cukup sulit, mengolah pikiran antara dunia pendidikan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya ciptakan. Tapi kembali lagi, memulai di usia yang muda adalah awalan yang jauh lebih menantang. Ke depannya saya ingin, remaja-remaja dan anak muda lain nya dapat menggunakan masa muda dengan sebaik baiknya. Kita boleh menikmati masa muda, tapi jangan sampai merusak masa depan. Saya harap muda mudi Indonesia dapat berdaya saing yang lebih tinggi, berwawasan luas, berpotensi dengan cara, mencari kegiatan positif dan mengembangkan ide kreatif. Saya yakin muda mudi Indonesia merupakan generasi yang kreatif, hanya saja sebagian dari mereka perlu sebuah arahan. Karena itu saya rasa, dengan maju nya mereka maka majulah bangsanya,” tutupnya.***
Laporan: SITI AZURA