Warga Kuansing Kesulitan Dapatkan Pertalite

Kuantan Singingi | Rabu, 29 Desember 2021 - 16:45 WIB

Warga Kuansing Kesulitan Dapatkan Pertalite
Foto antrian di SPBU di Telukkuantan, belum lama ini. (JUPRISON/RIAUPOS.CO)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Sejumlah warga di wilayah Kabupaten Kuansing sejak pekan kemarin kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, seperti di SPBU. Mereka pun mengeluhkan kondisi tersebut.

"Memang payah Pertalite sekarang," kata Wandi, salahseorang Pengendara asal Pangean, Selasa (28/12/2021) kemarin.


Ya. Membeli BBM jenis Pertalite di SPBU sangat menguntungkan, karena mendapatkan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau dibandingkan di luar SPBU dalam kondisi ekonomi sulit saat ini. 

" Sudah lima hari tidak dapat Pertalite di SPBU," kata Riyan, warga Kuantan Mudik kepada wartawan.

Menurutnya, antrean yang panjang dan adanya pengisi jerigen juga membuat susah mendapatkan Pertalite.

"Kalau terus beli Pertalite di luar SPBU untuk mobil sulit situasi ekonomi  kini. Kecuali untuk sepeda motor," ujarnya.

Begitu juga dengan pengakuan Syahrial. Warga Teluk Kuantan. Setiap datang ke SPBU yang ditemuinya selalu antri. Jika tidak ada antrean panjang, kata Syarial, pertalite sudah habis.

Ia berharap kondisi ini menjadi perhatian Pemkab Kuansing dengan turun melakukan pengawasan di SPBU guna merasakan keluhan warga ini. Apalagi sekarang di akhir tahun ini.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuansing, Drs Azhar MM menegaskan, stok Pertalite untuk Kuansing sebenarnya tetap normal seperti biasa.

Namun katanya, informasi yang didapatkan dari pengelola Hiswana Migas Riau, bahwa penyebab BBM termasuk Pertalite terkesan langka di SPBU karena keterlambatan mobil tangki sampai ke Kuansing.

"Disebabkan mobl tangki mengambil BBM ke depot Sumbar dan Sumatra Utara. Sehingga kedatangan ke Kuansing tidak tepat waktu seperti biasa," jelasnya.

Karena, diakuinya, bahwa depot BBM yang ada di Riau sedang ada masalah.

 

Laporan: Juprison (Telukkuantan)

Editor: Erwan Sani

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook