TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - PEMILIK kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengeluh. Mereka kini kesulitan mendapatkan bahan bakar tersebut. Apalagi, mereka harus rela antre berjam-jam agar dapat mengisi solar di SPBU.
Saat ini pemandangan antre panjang kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar, terlihat pada sejumlah SPBU yang ada di Kuansing. Terlihat para pemilik kendaraan bahan bakar solar banyak yang gerah dan kecewa dengan situasi ini.
Selain antre, mereka harus berebut mendapatkan solar dengan pengisi jerigen. "Memang payah solar sekarang. Entah kenapa," kata Ihen, warga Pangean kepada wartawan, Rabu (3/3).
Kemudian salah seorang pengendara bernama Elpian mengaku dirinya antre cukup lama guna mendapatkan solar. Menurutnya, dalam kondisi sekarang mereka sudah harus membawa kendaraan ke SPBU selepas Magrib. Jika tidak demikian antrean akan semakin lama.
Truk pengangkut solar tiba pada pukul 23.00 WIB. Lalu pembongkaran memakan waktu 1 jam. Untuk selesai mengisi karena ada antrean sekitar 2 jam. "Coba hitung sendiri lamanya waktu untuk mendapatkan solar," ujarnya, Rabu (29/3).
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuansing, Azhar menyampaikan, saat ini ada dua SPBU yang dikenakan sanksi oleh Pertamina yang mengakibatkan pengurangan dan pemberhentian pasokan solar. Dua SPBU tersebut masing-masing SPBU Koto Baru dan SPBU Sungai Jering.
"Ada konsumen yang melaporkan dua SPBU itu mengisi solar untuk truk perusahaan. Kalau truk perusahaan kan tidak dibolehkan mengisi di SPBU karena harga solar di SPBU merupakan harga subsidi. "Makanya kena sanksi dari Pertamina," ujarnya.
Menurutnya, pada SPBU Sungai Jering sebelumnya juga terjadi pengurangan kuota. Awalnya kuota 32 ton lalu menjadi 16 ton seterusnya 8 ton per hari. "Mulai hari ini tidak masuk," ujarnya.
Sedangkan untuk SPBU Koto Baru menurutnya sudah lima hari pasokan solar tidak dipasok Pertamina.(ose)
Laporan JUPRISON, Telukkuantan