PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Polresta Pekanbaru bersama Direktorat Krimum Polda Riau berhasil menangkap delapan pelaku penyerangan kendaraan dinas K-9 dan personel Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai ProvinsiRiau yang terjadi pada Senin (19/4) malam lalu. Masing-masing berinisial AB, DS, KL, RP, YL, YH, MS dan KH.
Dalam konferensi persnya, Selasa (27/4), Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, ke delapan pelaku yang berhasil ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka itu mengaku hanya diajak melakukan pengrusakan dan penghadangan oleh pelaku lain inisial ST yang masih buron.
"Dari keterangan tersangka, mereka hanya diajak melakukan pengrusakan dan penghadangan oleh inisial ST. Untuk apa tujuannya, karena salah satu temannya yang membawa rokok ilegal ini telah dicegah oleh petugas Bea Cukai. Nah tujuan dari tersangka ini adalah untuk bisa melapaskan temannya yang dihadang oleh petugas,"Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya.
Saat ini, Kapolres katakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap ST. Polisi sudah mengantongi identitasnya.
"Terkait soal berapa pelaku dibayar oleh ST, mereka belum memberikan keterangan secara jujur. Nanti akan kami dalami lebih lanjut. Dan dari hasil interogasi pelaku masih ada enam orang lagi yang ikut melakukan pengrusakan. Dan saat ini keenam pelaku lainnya masih dalam pengejaran oleh pihak kepolisian,"ungkapnya.
Bea Cukai Apresiasi Kepolisian
Keberhasilan Polresta Pekanbaru bersama Direktorat Krimum Polda Riau menangkap pelaku penyerangan kendaraan dinas Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai Riau diapresiasi DJBC Riau.
"Intinya kami bersyukur. Mungkin sekarang masih dikembangkan dari pihak kepolisian. Ada yang belum tertangkap, tapi kami mengapresiasi usaha kepolisian yang cepat tanggap dalam menangani kasus ini. Kami akan menunggu hasilnya nanti seperti apa,"kata Humas Kanwil DJBC Riau Fino Vianto, Selasa (27/4).
Dikatakan Fino, agar kejadian serupa tidak terulang kembali, DJBC Riau akan terus mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) serta mengevaluasi kekurangan, dan meningkatkan sinergi dengan pihak-pihak terkait.
"Kami akan kembangkan juga SOP dan mengevaluasi kekurangan. Kendati demikian, saat ini kami tetap melaksanakan kegiatan penertiban barang ilegal, karena itu adalah tupoksi kami,"kata Fino.
Sebelumnya, sekelompok orang menyerang dan merusak mobil dinas Bea Cukai di Jalan Juanda, Pekanbaru, pada Senin (19/4). Akibat peristiwa ini, salah satu personel Bea Cukai terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Penyerangan ini terekam kamera dan videonya tersebar di media sosial. Dari video tersebut tampak sekelompok orang melempari, menendang, dan memukuli mobil Bea Cukai dari segala arah. Bahkan menabrak kendaraan dinas tersebut dengan menggunakan mobil.(dof/anf)