Gerombolan Menyerang, 1 Tewas 2 Luka-Luka

Kriminal | Senin, 18 Februari 2019 - 09:30 WIB

Gerombolan Menyerang, 1 Tewas 2 Luka-Luka

LIMAPULUH (RIAUPOS.CO) - Peristiwa pengeroyokan berujung maut terjadi di Jalan Sei Duku, Gang Holiday, Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh, Ahad (17/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Satu orang warga tewas dan dua luka-luka akibat dipukul dengan kayu oleh gerombolan orang yang mengendarai sekitar 20 unit sepeda motor.

Kapolsek Limapuluh Kompol Angga F Herlambang melalui Kanit Reskrim Polsek Limapuluh Iptu Abdul Halim mengatakan, peristiwa itu dilakukan oleh gerombongan atau sekumpulan orang tidak dikenal (OTK). “Akibat dari peristiwa itu, satu orang lelaki meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka,” kata Abdul Halim, kemarin.

Baca Juga :Minta Rokok, Oknum PNS Lakukan Pengeroyokan

Dari keterangan yang polisi dapatkan, para korban saat itu diserang segerombolan pemuda yang datang dengan mengendarai sekitar 20 unit sepeda motor. Adapun identitas korban yang tewas adalah Frengki Silalahi (38). Korban meregang nyawa diduga setelah dipukuli beberapa orang dengan kayu. Sedangkan dua korban lainnya berinisial Ma (31) dan Js (39). Mereka berdua mengalami luka-luka.

Diterangkan Halim, sebelum peristiwa itu terjadi, Frengki dan kedua temannya sedang duduk-duduk di salah satu kedai dekat gang masuk Hotel Holiday di Jalan Sungai Duku. Tidak beberapa lama kemudian mereka didatangi segerombolan orang tak dikenal (OTK).

“Informasi yang kami dapatkan saat itu sebanyak 20 sepeda motor yang datang menghampiri mereka,” ujarnya.

Tanpa diketahui pemicunya, tiba-tiba segerombolan OTK tersebut langsung melakukan pegeroyokan dengan kayu bulat terhadap Frengki, Ma dan Js. Akibatnya, Ma dan Js tumbang di aspal.

Sedangkan Frengki yang sempat berupaya menyelamatkan diri hingga ke masuk ke gang samping Hotel Holiday. Namun ia dikejar oleh gerombolan tersebut dan terjatuh. Hingga akhirnya, Frengki ditemukan sudah tidak bernyawa.

Dari hasil pemeriksaan sementara, mantan Kanit Reskrim Polsek Senapelan itu mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi berawal karena masalah perempuan. “Informasi awal masalah perempuan. Saat ini kami masih mendalaminya,” kata Abdul Halim.(man)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook