JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keberhasilan polisi yang dengan cepat berhasil melumpuhkan aksi terorisme di sekitar Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) lalu, mendapat pujian dari banyak pihak. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan kronologis pengungkapan aksi teror dan penembakan tersebut.
Aksi itu, kata Haiti, berlangsung di tiga tempat. Pertama ledakan bom bunuh diri di dalam Starbucks Coffee. Kemudian ledakan di pos polisi lalu lintas Sarinah, Thamrin, dan baku tembak serta pelemparan granat di parkiran Starbucks.
Aksi tersebut telah menimbulkan korban dan kerugian materi. Haiti menjelaskan, 26 korban mengalami luka. Sebanyak 19 di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Tujuh lainnya sudah pulang karena hanya mengalami luka ringan.
Tak cuma itu, tujuh orang lainnya dinyatakan tewas. Lima di antaranya diduga pelaku. Dua lainnya termasuk satu warga Kanada, menjadi korban meninggal dunia.
Haiti menegaskan, saat ini empat pelaku sudah teridentifikasi. "Yang satu lagi masih dalam proses identifikasi," kata Haiti saat jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (16/1).
Ledakan itu menimbulkan kerugian materi. Antara lain, kerusakan pos polisi, mobil Karo Ops Polda Metro Jaya karena lemparan bom dan tentunya cafe Starbucks.