JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Juru Bicara Tim Nasional (Jubir Timnas) pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Indra Charismiadji ditahan pihak Kejaksaan Jakarta Timur Rabu (27/12/2023). Kabar itu dibenarkan anggota Tim Hukum Nasional Timnas AMIN, Aziz Yanuar.
"Informasinya begitu (ditangkap kejaksaan) (terkait) pajak," ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (27/12/2023).
Ia mengatakan, kabarnya Indra ditahan karena diduga menerima uang hasil penggelapan dari salah satu perusahaan.
"Perusahaan yang diduga gelapkan pajak ada pembayaran ke beliau (Indra)," jelasnya.
Indra Charismiadji yang merupakan calon anggota DPR RI dari Partai Nasdem itu, kata Aziz, saat ini tengah menjadi tahanan kejaksaan.
"(Posisinya) tahanan kejaksaan," jelasnya.
Lantas, siapa sosok Indra Charismiadji yang ditunjuk menjadi Jubir Timnas AMIN itu?
Berdasarkan informasi dari website resmi Indra Charismiadji, pria yang merupakan caleg dari Partai Nasdem itu lahir dari keluarga pendidik. Hal itu yang membuat dirinya mencintai dunia pedidikan dan hal itu menjadi salah satu alasan kuat mengapa kini akhirnya ia pun terjun total di dunia pendidikan. Ia juga selama ini dikenal sebagai sosok yang dipercaya untuk mengomentari isu-isu terkait dunia pendidikan di Indonesia sebagai seorang pengamat.
Pria kelahiran Bandung, 9 Maret 1976 ini juga diketahui merupakan Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS). Secara pendidikan, ia menyelesaikan studi dari the University of Toledo, negara bagian Ohio, Amerika Serikat, dengan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran untuk jenjang strata satu. Lalu, ia melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, negara bagian Michigan, Amerika Serikat.
Berbekal pengalaman bekerja di beberapa perusahaan tingkat dunia di Amerika Serikat seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation, pada tahun 2002, Indra memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Kemudian, ia memilih berperan aktif dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia. Kiprahnya di Indonesia dimulai dengan memperkenalkan CALL (Computer-Assisted Language Learning) atau pemelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.
Setelah sukses mengimplementasikan CALL di ribuan institusi pendidikan, kepakaran Indra Charismiadji dalam bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran abad 21 semakin sering dicari untuk dimintai pandangan dan pendapatnya baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan pendidikan, sekolah, dan korporasi yang bergerak dibidang pendidikan.
Saat ini, Indra Charismiadji lebih dikenal seorang pemerhati dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0 muda. Wajah, suara dan pemikiran Indra kerap kali muncul di layar televisi nasional, televisi lokal, radio, media cetak, serta media elektronik membahas tentang isu dan kebijakan pendidikan. Sepak terjang beliau dalam membangun pendidikan Indonesia membuahkan penghargaan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada tahun 2018.
Tahun 2019 yang lalu, Caleg DPR RI dari NasDem ini pun beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan, Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) sebagai Direktur Eksekutif.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman