Kepala Rutan Kabanjahe, Kriston Napitupulu saat dihubungi melalui telepon selulernya, (6/3) enggan memberi keterangan terkait maraknya peredaran narkotika di Rutan Kabanjahe.
“Jumlah warga binaan di Rutan Kabanjahe mencapai 310 orang Pak. Rutan kita ini sudah over kapasitas. Kalau mengenai peredaran sabu itu, nanti kita bicarakan ya. Terima kasih,” kata Kriston dan langsung mematikan handphone-nya.
Selain peredaran narkoba, praktik pungli juga marak di Rutan Kabanjahe. Setiap keluarga yang datang menjenguk dikutip petugas rutan Rp25 ribu.
“Itu dipungut tanpa pengecualian. Sistemnya bukan dipungut di pintu masuk, tapi kepada tahanan. Kalau pengunjung selesai bertamu, uangnya dikutip sama tahanan yang dijenguk di dalam blok itu. Aturan ini sudah lama berjalan di sini,” kata RS.
Jika pengunjung hendak bertamu tiba di pintu masuk lanjut RS, pengunjung akan dimintai identitasnya dan diingatkan agar tidak memberikan uang pada petugas.
“Itu semua hanya topeng saja. Itu cuma sekadar bahasa untuk meyakinkan pengunjung. Tapi nyatanya, biaya tetap dikutip kepada para tahanan. Kalau nggak percaya, sekali-sekali perlu Adek bertamu ke dalam. Tanya sama para tahanan itu,” beber RS.
Kriston Napitupulu yang kembali dihubungi tetap membantah. “Nggak benar itu Pak. Kasih tahu sama saya kalau ada anggota kita yang berani melakukan itu, akan saya tindak,” kata Kriston. (cr9/deo)
Sumber: Sumut Pos/RPG Newroom
Editor: Hary B Koriun