Ahli Ungkap Penyebab Dua Pertiga Ibu Hamil Lebih Melow dan Stres

Kesehatan | Rabu, 30 November 2022 - 05:06 WIB

Ahli Ungkap Penyebab Dua Pertiga Ibu Hamil Lebih Melow dan Stres
Ilustrasi ibu hamil. Selama masa kehamilan, setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Ternyata mayoritas mengalami perasaan yang berubah-ubah atau mood swing. Ilustrasi diperagakan model. (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selama masa kehamilan, setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Ternyata mayoritas mengalami perasaan yang berubah-ubah atau mood swing. Survei menunjukkan bumil juga sering merasa stres dan sedih atau melow. Kenapa sih?

Dalam diskusi hari jadi Teman Bumil ke-5, Ahli Kandungan dan Kebidanan dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG mengatakan selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada wanita, mulai dari fisik hingga psikis, serta yang tidak tampak, yaitu perubahan hormonal. Ternyata hal itu dipengaruhi oleh 3 hormon.


Pada trimester pertama, hormon yang meningkat dalam tubuh bumil antara lain hormon estrogen dan progesteron. Ditambah lagi, ada pula hormon kehamilan yang muncul, yakni hormon beta chorionic gonadotropin (beta hCG), yang kerap mengakibatkan mual dan muntah.

 “Makanya enggak heran trimester pertama sekitar 75-80 persen ibu hamil pasti mual. Nah, yang 20 persen enggak mual atau istilahnya hamil kebo,” ujar dr. Dara.

“Ketiga hormon tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan psikis ibu hamil, sehingga jadi lebih sedih, menangis, dan gampang marah-marah,” tambahnya.

 

Dua Pertiga Bumil Stres dan Melow

Survei yang dilakukan oleh Teman Bumil terhadap 1.504 ibu hamil, 64,6 persen atau dua pertiga mengaku lebih melow dan sering sedih, sementara 38,4 persen mengaku jadi lebih stres selama hamil. Selain masalah hormonal, ada beberapa faktor eksternal yang menjadi pemicu ibu hamil tidak bahagia atau stres.

Saat ditanyakan, kondisi finansial yang belum stabil (44,3 persen) berada di urutan pertama. Kemudian, disusul dengan masalah kehamilan yang cukup mengganggu (35,8 persen), belum atau sulit menyiapkan biaya persalinan (23,9 persen), masih harus bekerja atau mengurus seluruh pekerjaan rumah tangga sendirian (21,5 persen), dan menjalani kehamilan sambil mengurus anak (20,7 persen).

 

Peran Ayah dan Komunitas Juga Penting

Melihat betapa pentingnya support system di dalam kehidupan ibu misalnya suami atau ayah dan komunitas sebagai a Happy Space for Mums. Jadi, informasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan para ibu dan tentunya bermanfaat.

Support system senantiasa memberikan dukungan terbaik bagi Mums dan si Kecil,” ungkap Ruth Retno Dewi dari Teman Bumil bersama Folamil dan Herba ASIMOR

Jadi, dengan kehadiran fitur komunitas, ibu hamil di Indonesia bisa mendapatkan edukasi dan informasi seputar masa persiapan kehamilan, kehamilan, persalinan, menyusui, hingga tumbuh kembang anak 0-5 tahun, bersosialisasi dan saling belajar dari sesama ibu. Komunitas juga menjadi sarana aktualisasi diri, serta yang terpenting, berkesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Karena anak yang sehat, dimulai terlebih dahulu dari ibu yang bahagia,” tutup Ruth.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook