Senam merupakan salah satu olahraga yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Termasuk ibu hamil (bumil). Namun, senam untuk bumil ini tentunya memiliki perbedaan dari senam-senam pada umumnya. Selain bisa meredakan stres yang kerap muncul pada bumil, senam ini juga bisa membantu mempermudah proses persalinan.
RIAUPOS.CO - Perubahan kondisi anatomis dan fisiologis yang terjadi pada bumil membuat aktivitas senam ini menjadi salah satu yang direkomendasikan. Bukan tanpa sebab, gerakan-gerakan pada senam bumil ini dapat menguatkan otot dan sendi yang mudah letih gegara perubahan kondisi tubuh tadi.
Dikatakan oleh salah seorang bidan yang juga menangani senam bumil di salah satu klinik khusus wanita dan anak di Pekanbaru, Wanny, senam ini bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan.
‘’Ini merupakan bentuk latihan atau gerak yang dirancang khusus untuk wanita hamil. Tujuannya untuk mempersiapkan bumil secara fisik maupun mental saat menghadapi persalinan secara normal, cepat, aman dan spontan. Sehingga dapat mengurangi atau mencegah kecemasan,’’ ujarnya kepada Riau Pos.
Wanny menjelaskan, perbedaan senam bumil dengan senam biasa adalah kalau senam atau yoga umum lebih melibatkan tubuh dan pikiran atau penyatuan antara gerak tubuh, napas dan pikiran. Tujuannya membentuk kekuatan tubuh, menurunkan berat badan, mengurangi stres dan lain-lain. Sedangkan dalam senam hamil, lebih menekankan pada latihan pernapasan dan peregangan.
Dari segi manfaat, senam bumil memiliki banyak sekali kebaikan bagi bumil yang mengikutinya. Terutama untuk menghindari penambahan berat badan yang berlebihan, membuat tidur lebih nyenyak, memperkuat sendi, mengencangkan otot, meredakan nyeri atau sakit yang dirasakan selama masa kehamilan.
“Selain itu mencegah komplikasi kehamilan dan tentunya membantu mempermudah proses persalinan,’’ paparnya.
Oleh karena itu, ia menilai senam bumil ini penting dan perlu diikuti oleh para wanita hamil untuk usia kandungan dari usia kehamilan 22 pekan atau trimester kedua.
‘’Ini penting terutama untuk ibu-ibu primigavida atau kehamilan pertama,’’ terangnya.
Selain untuk ibu primigavida, senam ini juga direkomendasikan untuk bumil yang fit, tidak memiliki gejala pusing, tidak memiliki flek dan lain-lain. Jika ada salah satu di antaranya, maka ibu tidak diperbolehkan untuk mengikuti senam ibu hamil.
Sebelum seorang bumil memutuskan untuk mengikuti senam ini, Wanny menyarankan untuk berkonsultasi kepada ahli terlebih dahulu.
‘’Sangat perlu. Kenapa? Jika ada masalah, misalnya placenta previa (pertumbuhan plasenta yang terletak pada dinding rahim bagian bawah dan menutupi seluruh atau sebagian dari mulut rahim, red), pendarahan dan lain-lain, tidak boleh mengikuti senam ibu hamil,’’ sambungnya lagi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika kondisi bayi diketahui berada dalam posisi sungsang atau melintang, gerakan senamnya juga berbeda. ‘’Gerakannya harus tepat agar kondisi janin bisa kembali normal. Untuk itu konsultasi sebelum senam sangat diperlukan. Agar gerakan yang diberikan juga tepat dan memberikan efek baik,’’ jelasnya yang bertugas di Bakti Clinic, Jalan Bakti Kota Pekanbaru ini.
Setiap Gerakan Memberikan Manfaat
Ada banyak gerakan yang diberikan dalam mengikuti kelas bumil ini. Setiap gerakan memiliki tujuan dan manfaat tersendiri. Namun, sebelum memulai gerakan, bumil diwajibkan melakukan warming up atau pemanasan dan pendinginan setelahnya.
Dikatakan Wenny, beberapa gerakan yang diberikan antara lain squat dan tailor atau kupu-kupu.
‘’Squat ini berguna untuk memperbaiki postur tubuh ibu, sekaligus memperkuat area punggung. Kemudian ada posisi tailor atau kupu-kupu untuk mengurangi risiko sakit punggung yang biasanya dialami oleh para bumil,’’ jelasnya.
Posisi lainnya ialah posisi jongkok. Posisi ini dapat membuka jalan lahir, sehingga dapat mempermudah proses persalinan. Agar lebih mudah, gerakan ini bisa dilakukan dengan bantuan gym ball atau bola senam. Bumil juga bisa meminta bantuan instruktur atau keluarga dalam melakukan gerakan satu ini.
Ada pula gerakan senam kegel. Gerakan ini memberikan kontraksi otot sekitar saluran kencing dan vagina. Bumil bergerak seakan-akan menahan kencing selama 3 – 10 detik. Fungsi dari gerakan ini ialah untuk menguatkan otot-otot panggul dan memudahkan proses kelahiran. Termasuk bisa mengurangi risiko ambeien dan mengencangkan vagina.
Salah satu gerakan yang terlihat cukup mudah pada senam bumil ialah gerakan duduk bersila. Meski terlihat simpel, manfaat dari gerakan ini tak bisa dianggap sepele. Sebab, gerakan ini bisa mengencangkan otot dan meredakan stres selama kehamilan.
Gerakan lain yang sering diaplikasikan dalam senam bumil ialah gerakan melengkung ke samping, menyender ke dinding dengan gym ball, merangkak, mini sit up, mengangkat panggul, dan lainnya.
Pastikan gerakan ini dilakukan di atas matras dengan suasana yang nyaman sehingga bumil makin rileks dan happy saat melakukannya.
Tidak Boleh Sembarangan
Di kota-kota besar, saat ini sudah banyak klinik yang membuka kelas senam bumil. Kelas ini biasanya diawasi dan dipandu langsung oleh bidan. Sehingga aman dan gerakannya bisa lebih maksimal. Meski begitu, senam bumil ini sebenarnya juga bisa dilakukan di rumah.
‘’Tentu saja bisa dilakukan sendiri di rumah. Asalkan gerakan yang dilakukan benar dan tepat. Karena jika salah dalam melakukan gerakan tersebut, maka tidak akan ada manfaatnya,’’ ujarnya.
Selain itu, risiko jika melakukan senam bumil sendiri di rumah ialah tidak ada yang mengawasi atau membantu bumil dalam melakukan gerakan. Karena jika salah-salah sedikit saja, berisiko pada kondisi bumil dan janin.
‘’Karena itu, untuk proses yang maksimal, disarankan mengikuti kelas senam hamil di klinik atau rumah sakit,’’ sambungnya.
Dalam sepekan, bumil disarankan melakukan senam 1-3 kali. Namun, semua tergantung lagi pada kondisi dan usia kehamilan bumil. Jika masih trimester kedua, senam 1 kali dalam sepekan cukup, dengan durasi kurang lebih 1 jam. Jika usia kehamilan masuk ke trimester ketiga mendekati persalinan, maka sebaiknya 2-3 kali sepekan dengan durasi 1-2 jam tergantung kondisi ibu.
Untuk yang penasaran terkait biaya mengikuti kelas senam ini, bidan Wanny memberikan sedikit bocorannya. Untuk kelas reguler, 1 kali pertemuan Rp40 ribu. Sedangkan paket reguler 4 kali pertemuan Rp110 ribu.
“Sementara itu, untuk kelas private 1 kali pertemuan Rp60 ribu dan paket privat 4 kali pertemuan Rp190 ribu,’’ jelasnya.
Wah, ternyata masih ramah di kantong ya. Untuk bumil yang ingin lebih fit dan bugar sekaligus mempersiapkan diri sebelum persalinan, boleh banget nih cobain senam ibu hamil. Selain memberikan manfaat bagi fisik, dengan mengikuti kelas senam, bumil pun bisa makin happy karena bertemu dengan teman-teman dan memiliki kegiatan untuk mengisi waktu luang. Selamat mencoba!***
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru