JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menjadi ibu baru membawa kebahagiaan tak terkira bagi pasangan suami istri. Namun tak bisa dipungkiri pula, ada saat-saat sulit yang menyertai kebahagiaan menjadi ibu baru. Saat memutuskan menjadi ibu, Anda perlu tahu bahwa tekanan emosional, kesedihan, atau kecemasan setelah melahirkan benar-benar nyata.
Meski demikian, Anda tidak sendirian dan tak perlu khawatir, Mari kita temukan bersama cara-cara bijak untuk mengatasi perasaan-perasaan depresi pasca melairkan. Dilansir dari Health Shots, Jumat (27/10), depresi pasca persalinan merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang menyerang individu, terutama ibu yang baru saja melahirkan.
Dikatakan dr Imraan Noorani , konsultan psikolog di Pusat Perkembangan Anak, Rumah Sakit Sir Ganga Ram, New Delhi, "Depresi pascapersalinan ditandai dengan perasaan sedih, cemas, dan tekanan emosional yang terus-menerus."
"PPD juga dapat bermanifestasi sebagai perubahan nafsu makan, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini berbeda dengan 'baby blues', yaitu perubahan suasana hati yang lebih ringan dan berlangsung singkat yang dialami banyak ibu baru. PPD adalah kondisi yang lebih parah dan bertahan lama, biasanya berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan jika tidak ditangani,” jelasnya.
Penyebab pasti depresi pascapersalinan sangatlah kompleks dan sering kali melibatkan kombinasi faktor biologis, psikologis, dan sosial, jelas dr Noorani. Lantas, bagaimana mempersiapkan diri menghadapi depresi pasca persalinan?
Menurut saran dr Imraan Noorani , konsultan psikolog di Pusat Perkembangan Anak, Rumah Sakit Sir Ganga Ram, New Delhi, salah satunya yakni mengedukasi diri sendiri, diantaranya yakni dengan cara-cara berikut.
1. Pelajari gejala PPD untuk mengenalinya sejak dini.
2. Kembangkan jaringan teman, keluarga, dan profesional kesehatan yang dapat menawarkan dukungan emosional dan praktis.
3. Luangkan waktu untuk aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.
4. Terbukalah dengan pasangan dan penyedia layanan kesehatan Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda.
5. Jika Anda mencurigai Anda menderita PPD, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Terapi dan, dalam beberapa kasus, pengobatan bisa sangat efektif.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman