Mengenal Baby Blues, Perubahan Emosi Pascapersalinan yang Sering Terjadi kepada Ibu

Kesehatan | Minggu, 13 Agustus 2023 - 04:02 WIB

Mengenal Baby Blues, Perubahan Emosi Pascapersalinan yang Sering Terjadi kepada Ibu
Baby blues, perubahan emosi menjadi sedih pasca melahirkan yang sering terjadi kepada sang ibu. (PARENTING)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Perubahan suasana hati setelah melahirkan merupakan hal yang sering terjadi kepada setiap ibu. Hal tersebut dikenal dengan istilah baby blues, periode perubahan suasana hati menjadi sedih yang sering muncul dalam seminggu pertama setelah bayi lahir.

Dikutip dari Pregnancy Birth & Baby, baby blues sangat umum terjadi, sekitar empat dari setiap lima ibu baru, mengalaminya dalam seminggu pertama atau lebih setelah melahirkan. Biasanya, seorang ibu mengalami baby blues dalam dua hingga tiga hari setelah bayi lahir.


Dilansir dari American Pregnancy, meskipun baby blues merupakan bentuk depresi pascapersalinan yang paling ringan, penting untuk tidak mengabaikan perubahan yang terjadi dalam tubuh. Pasalnya, masih banyak perempuan merasa bingung mengapa mereka merasa sedih setelah melahirkan bayi dan sering kali hal tersebut tidak dibicarakan.

Gejala seorang ibu yang mengalami baby blues di antaranya menangis atau merasa sedih tanpa alasan yang jelas, gelisah, cemas, lelah, marah-marah, dan memiliki konsentrasi yang buruk. Bahkan dapat mengalami insomnia meskipun bayi sudah tertidur dengan nyenyak.

 

Gejala tersebut dapat berlangsung hingga dua minggu. Biasanya perubahan perasaan sedih itu akan menghilang dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus.

Dilansir dari March of Dimes, penyebab dari baby blues kemungkinan terjadi karena perubahan hormon dari masa kehamilan yang berubah menjadi persalinan, yang dapat menyebabkan depresi. Selain itu, berbagai penyesuaian keadaan yang terjadi setelah kelahiran bayi, seperti masalah emosional juga turut menjadi penyebabnya.

Seorang ibu dapat merasa cemas mengenai cara merawat bayi yang baru lahir, atau kekhawatiran terhadap perubahan dalam kehidupan setelah melahirkan, pemikiran-pemikiran semacam ini dapat memicu timbulnya perasaan sedih atau depresi.

Selama mengalami baby blues, penting sekali untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa tip yang mungkin dapat bermanfaat:

1. Membicarakan kondisi yang sedang terjadi dan meminta bantuan kepada orang terdekat.

2. Usahakan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan bernutrisi.

3. Gunakan teknik manajemen stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam.

4. Menyisihkan waktu untuk diri sendiri beristirahat atau menghirup udara segar.

5. Manfaatkan kesempatan untuk tidur ketika bayi sedang tertidur dengan nyenyak.

Namun, penting untuk memeriksa kondisi kepada dokter Anda, apabila memiliki perasaan sedih yang berlangsung lebih dari dua minggu. Bahkan semakin memburuk yang membuat keadaan semakin sulit untuk merawat bayi dan melakukan tugas sehari-hari. Kemungkinan, gejala tersebut lebih dari sekadar baby blues, yang biasanya disebut dengan postpartum depression.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook