Diduga Depresi, Dokter Umum di Bengkalis Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri

Bengkalis | Selasa, 23 Mei 2023 - 19:20 WIB

Diduga Depresi, Dokter Umum di Bengkalis Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri
Jasad korban dr SP yang tewas gantung diri di ruko tempat praktiknya di Jalan Kelapa Pati Tengah Bengkalis sedang diautopsi oleh dokter RSUD Bengkalis, Selasa (23/5/2024) sore. (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS  (RIAUPOS.CO) – Warga Bengkalis dihebohkan dengan adanya peristiwa mengejutkan, seorang oknum dokter berinisial dr SP (42), mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di atas pintu tengah tempatnya praktik sekaligus tempat tinggal di Jalan Kelapa Pati Tengah, Bengkalis Selasa (23/5) sekitar pukul 14.45 WIB

Korban merupakan dokter umum swasta yang sudah lama membuka praktik di rumahnya dan diduga korban mengakhiri hidupnya, karena beban pikiran akibat  istri korban meninggal dunia lebih kurang 6 bulan lalu akibat lakalantas di Tol Permai.


Saat ditemukan oleh warga, dr SP  sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sebab, saat didapati posisi lehernya dililit kain dan saat itu jasad korban masih dalam kondisi tergantung.

Dari pantauan di lokasi kejadian, ratusan warga ingin melihat secara dekat kondisi jasad korban yang tergantung tersebut. Bahkan kondisi lalu lintas di depan ruko korban membuka praktik cukup ramai dan membuat jalan macet total.

 

Sampai akhirnya jasad korban dibawa pihak kepolisian ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan autopsi. Namun, ratusan warga juga masih berkumpul di depan ruko korban.

"Ya, kami kaget mendapat informasi dr SP meninggal dunia. Informasinya diduga dengan cara gantung diri. Kejadian ini memang membuat kami terkejut, bagaimana tidak dokter yang kami kenal cukup baik dan selalu tersenyum kalau kami datang berobat tiba-tiba pergi untuk selamanya. Beliau adalah doktor terbaik di pulau ini,” ujar Hasan, salah seorang warga yang ada di tempat kejadian.

Sedangkan dr SP adalah dokter umum yang dikenal cukup ramah oleh masyarakat Pulau Bengkalis. Setiap hari tempat praktiknya dipadati warga yang mengantre untuk berobat. Sehingga menjadi tanda tanya masyarakat atas kepergiannya yang sangat mendadak dan mengejutkan tersebut.  Apalagi meninggalnya dengan cara tidak wajar.

"Tentu jadi tanda tanya kami, seorang dokter mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," ujar Andi, warga yang ikut melihat kejadian tersebut.

Sementara itu, di ruang pemulasaranan jenazah RSUD Bengkalis, terlihat petugas medis dan aparat kepolisian Polres Bengkalis masih melakukan autopsi terhadap tubuh korban untuk memastikan korban tewas akibat bunuh diri secara murni atau ada faktor lain.

Terhadap peristiwa itu, Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro melalui Kasatreskrim AKP Muhammad Reza yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskannya, saksi pertama kali menemukan korban bernama Epi Saputra, karyawan korban  dan barang yang ditemukan TKP, satu utas tali bandage, satu unit handphone Apple Iphone seri 13 Promax.

Sedangkan kronologisnya, sekitar pukul 15.00 WIB, Epi selaku karyawan editor video korban masuk ketempat praktik dr Simon bertujuan mengantarkan buah durian. Saat itu pintu dalam keadaan terkunci. Epi membuka pintu tersebut dengan kunci cadangan, Ketika Epi naik ke atas langsung menemukan korban dengan keadaan tergantung tali di depan pintu kamar dengan posisi berlutut.

Selanjut Epi turun ke bawah untuk memanggil tetangga yang ada di sekitar lokasi tersebut. Hasil VER awal oleh dokter RSUD Bengkalis, setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter piket RSUD Bengkalis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka akibat benda tumpul/tajam pada tubuh korban.

"Terdapat jerat tali pada leher korban berbentuk huruf V yang identik dengan gantung diri. Lidah korban menjulur keluar dan terjepit oleh gigi. Terdapat cairan air seni pada celana dalam korban. Mayat telah kaku mayat dan lebam mayat. Diperkirakan mayat telah meninggal sekitar 4-6 jam sebelum ditemukan,” ujar Kasat.

Dikatakan Kasat, berdasarkan keterangan karyawan, korban tersebut memiliki beban pikiran akibat  istrinya meninggal dunia pada ±6 bulan yang lalu akibat lakalantas.

Setelah dilakukan koordinasi dengan keluarga korban yang mana keluarga korban berada di Pekanbaru menerima korban divisum si RSUD Bengkalis, lalu jasad korban akan dibawa ke Dumai menggunakan ambulans yang akan disambut oleh pihak keluarga dan dibawa ke Pematang Siantar Sumatra Utara untuk dikebumikan.

Laporan: Abu Kasim, Bengkalis
Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook