EPIDEMI VIRUS

Benarkah Virus Corona Bisa Tertular Lewat Mata?

Kesehatan | Senin, 27 Januari 2020 - 00:50 WIB

Benarkah Virus Corona Bisa Tertular Lewat Mata?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kabar miris dialami seorang ahli medis terkemuka di Tiongkok, Wang Guangfa. Dia adalah ahli medis di garda terdepan yang meneliti penyebaran virus corona. Tapi akhirnya, dia pun terinfeksi virus itu dan kini dalam perawatan intensif.

Menurutnya, sebelum tertular, dia memang tidak menggunakan kacamata pelindung. Artinya dia membenarkan bahwa virus mematikan itu sangat menular antar-manusia dan dapat ditularkan melalui mata seperti dilansir dari Mirror, Minggu (26/1).


Wang Guangfa, merupakan tokoh utama dalam membantu Tiongkok memerangi SARS pada tahun 2003. Dirinya juga terserang virus itu tetapi sejak itu dia sembuh.

Kali ini, Wang mengatakan dirinya yakin terinfeksi karena tidak memiliki kacamata pelindung. Spesialis pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking Beijing itu diejek netizen karena dua minggu lalu sesumbar mengungkapkan bahwa virus itu bisa dikendalikan. Nyatanya, dia pun tertular.

Pakar itu kini mengklaim bahwa ia mungkin tertular penyakit itu karena kurangnya perlindungan mata ketika mengunjungi klinik-klinik dan ruang isolasi di Wuhan, di provinsi Hubei, tempat wabah itu muncul. Berita itu muncul ketika dokter yang merawat pasien pun meninggal karena virus itu.

“Tapi kemudian saya tiba-tiba menyadari bahwa kami tidak memakai kacamata pelindung,” ungkap Wang.

Dia mengungkapkan menderita konjungtivitis di mata kirinya setelah kembali ke Beijing. Dan sekitar tiga jam kemudian dia mulai mengalami demam dan radang selaput lendir yang parah.

Wang mengira dia menderita flu pada awalnya karena dia belum pernah melihat seorang pasien Wuhan yang menderita konjungtivitis sebelumnya. Tetapi kemudian, dia mengikuti tes untuk virus korona ketika minum obat flu tidak berhasil. Dan dia dinyatakan positif terjangkit virus korona.

Dia mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah, dirinya tertular virus masuk melalui matanya. Ahli Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Li Lanjuan mengatakan kini staf medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien virus korona perlu memakai kacamata pelindung.

Sementara masyarakat masih disarankan cukup memakai masker. Virus ini kini makin menyebar luas di mana banyak negara sudah mengonfirmasi penularan pada warga mereka.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook