Mata Bintitan Sering Dialami Banyak Orang, Simak 8 Faktor Penyebabnya

Kesehatan | Sabtu, 30 Desember 2023 - 07:04 WIB

Mata Bintitan Sering Dialami Banyak Orang, Simak 8 Faktor Penyebabnya
Ilustrasi penyebab mata bintitan. (FREEPIK)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mata bintitan atau yang juga dikenal sebagai Hordeolum, adalah peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus Aureus.

Penyebab mata bintitan biasanya terjadi pada kelopak mata, dan dapat muncul baik di bagian luar (bintitan eksternal) maupun di dalam (bintitan internal). Lama waktu yang diperlukan untuk penyembuhan mata bintitan dapat bervariasi pada setiap individu.


Secara umum, mata bintitan dapat pecah dan sembuh dalam waktu beberapa hari hingga satu minggu, tergantung seberapa parah infeksi bakteri tersebut. Sehingga, disarankan untuk tidak mencoba memecahkan bintitan, secara paksa atau menggunakan obat mata tanpa rekomendasi dokter. Sebab, hal ini dapat menyebabkan masalah lebih lanjut pada mata.

Oleh karena itu, perlu untuk diketahui hal apa saja yang menjadi penyebab mata bintitan. Dilansir dari Pojoksatu.id, Jumat (29/12), berikut ada beberapa penyebab yang bisa memicu mata bintitan:

 

Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus, merupakan bakteri penyebab utama dari bintitan. Bakteri ini dapat memasuki folikel rambut pada kelopak mata, sehingga menyebabkan peradangan.

 

Pori-pori yang Tersumbat
Pori-pori yang tersumbat di sekitar kelopak mata, dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri. Pori-pori yang tersumbat ini bisa terjadi karena adanya penumpukan minyak, kotoran, atau sel kulit mati.

 

Reaksi Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak (kelenjar sebaceous) di kelopak mata, dapat merespons saat terjadinya iritasi atau perubahan hormonal dengan meningkatkan produksi minyak. Hal ini dapat menciptakan kondisi yang nyaman untuk pertumbuhan bakteri.

 

Menggosok dengan Tangan Kotor
Menggosok mata dengan tangan yang kotor atau tidak mencuci tangan secara menyeluruh, dapat memperkenalkan bakteri ke kelopak mata dan menyebabkan infeksi.

Kondisi Kulit yang Buruk

Beberapa kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik (peradangan kulit yang mempengaruhi kelenjar minyak) atau blefaritis (peradangan kelopak mata), dapat meningkatkan risiko terjadinya bintitan.

Kontak dengan Benda yang Tercemar
Menggunakan produk kecantikan yang tercemar, atau berbagi produk dengan orang lain. Juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada kelopak mata.

Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada kondisi medis tertentu atau setelah menjalani pengobatan tertentu. Dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan mudah terserang bintitan.

 

Kondisi Lingkungan
Paparan debu, polusi udara, atau lingkungan yang kotor dapat meningkatkan risiko terjadinya bintitan. Bintitan, umumnya muncul sebagai benjolan yang meradang disertai rasa nyeri di kelopak mata. Umumnya, bagi orang yang terkena bintitan dapat dirawat dengan menjaga kebersihan yang baik dan dikompres air hangat.

Namun, jika bintitan berlanjut atau terasa sangat nyeri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk hasil evaluasi dan  konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan perawatan yang lebih lanjut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook