Usai Berenang, Remaja India Meninggal Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak

Internasional | Sabtu, 08 Juli 2023 - 19:19 WIB

Usai Berenang, Remaja India Meninggal Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak
Naegleria Fowleri atau amoeba pemakan otak yang menginfeksi melalui hidung. (DOK JAWAPOS.COM)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Seorang remaja berusia 15 tahun dari distrik Alappuzha, Kerala, India dinyatakan meninggal setelah terinfeksi penyakit yang disebut Meningoensefalitis Amoeba Primer (PAM), Jumat (7/7) kemarin. Veena George selaku Menteri Kesehatan negara bagian Kerala mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah terjadi lima kasus serupa di sana.

Yang pertama dilaporkan di bangsal Thirumala, Alappuzha (2016), kemudian terjadi di Malappuram (2019 dan 2020), Kozhikode (2020), dan Thrissur (2022).


Kelima pasien yang terjangkit penyakit ini meninggal dunia. Dilansir dari media India Mathrubhumi.com, sebelum meninggal, remaja itu mengeluh mengalami demam pada 29 Juni lalu. Dia dirawat di rumah sakit Thuravoor Taluk dengan keluhan sakit kepala dan penglihatan yang berubah.

Riwayat pasien juga mengungkapkan bahwa dia pernah berenang di kolam setempat. Namun demikian, menurut Veena, masyarakat tidak perlu khawatir karena penyakit ini tidak akan menular dari satu orang ke orang lainnya.

Penyakit ini disebabkan oleh satu spesies amoeba yang hidup bebas, Naegleria Fowleri. Menurut penelitian Greninger dan Glaser (2017), Naegleria Fowleri adalah parasit yang hidup bebas di air, tanah, limbah, atau bahan organik yang membusuk, di mana terdapat sumber makanan bakteri.

Biasanya, infeksi Naegleria Fowleri terjadi saat korbannya berenang atau mencuci di air tawar hangat yang mengandung amoeba seperti kolam, danau buatan, mata air panas, kolam rendam, saluran irigasi, sungai yang tercemar, dan kolam renang yang tidak cukup diklorinasi.

Kasus pertama infeksi Naegleria Fowleri atau amoeba pemakan otak pertama kali dilaporkan di AS pada tahun 1937. Pada tahun 2018, sebanyak 381 kasus infeksi amoeba pemakan otak ini dilaporkan di seluruh dunia. Mereka berasal dari Amerika Serikat, India, dan Thailand.

Pada Desember 2022, Korea Selatan juga melaporkan kasus pertama, ketika seorang pria berusia 55 tahun yang juga terindikasi penyakit ini setelah melakukan perjalanan dari Thailand.

Menurut laporan yang ditulis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)  Amerika Serikat, meskipun sebagian besar infeksi amuba pemakan otak ini terjadi setelah orang berenang atau membenamkan kepalanya di bawah air, PAM juga dapat terjadi ketika seseorang membersihkan hidung selama praktik keagamaan dengan menggunakan air yang sudah terkontaminasi.

Naegleria Fowleri menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke tubuh melalui hidung.

Amuba tersebut kemudian berjalan dari hidung ke otak, di mana ia akan menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan penyakit yang disebut PAM tersebut.

Gejala pertama PAM biasanya dimulai sekitar 5 hari setelah infeksi, tetapi dapat dimulai dalam 1 hingga 12 hari.

Gejalanya yang terjadi adalah sakit kepala, demam, mual, atau muntah. Kemudian, gejala tersebut berlanjut dengan leher menjadi kaku, kebingungan, kejang, halusinasi, dan koma.

Setelah gejala dimulai, penyakit berkembang pesat dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 5 hari (namun kematian juga bisa terjadi dalam 1 sampai 18 hari).

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook