JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kampanye mengurangi gula, garam, dan lemak menjadi kunci untuk mencegah Penyakit Tak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan stroke. Untuk itu, seseorang harus mengetahui berapa batasan maksimal konsumsi gula dan garan per hari.
Dalam Hari Kesehatan Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November, kondisi pascapandemi saat ini justru bukan hanya penyakit menular karena virus, tetapi PTM juga menjadi beban ganda. Selain pentingnya pola hidup bersih dan sehat, yang diiringi dengan protokol kesehatan, gaya hidup sehat juga penting.
“Apalagi 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun), dengan 30 persen lainnya merupakan penduduk berusia non-produktif (usia di bawah 14 tahun & di atas 65 tahun),” ujar Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter dr. Abi Noya, dalam keterangan resmi, Rabu (23/11/2022). Ia mengajak masyarakat bijak mengatur asupan nutrisi dengan menghindari garam, gula, dan lemak berlebih.
Lantas, berapa sih batasannya?
“Di zaman yang serba instan, seperti sekarang, kita perlu memilah asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh sebaik mungkin,” jelasnya.
Kemenkes RI menganjurkan untuk membatasi asupan gula tidak lebih dari 4 sendok makan atau 50 gram/orang/hari. Lalu garam 1 sendok teh atau 5 gram/orang/hari. Dan lemak 5 sendok makan atau 67 gram/orang/hari.
Dengan demikian, berbagai risiko kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, bisa dicegah. Tentunya, disarankan juga untuk tetap memenuhi asupan nutrisi sehat secara seimbang dan minum air putih, setidaknya 8-10 gelas per hari.
Cara Hidup Sehat Lainnya
Selain menerapkan pola makan bergizi, berolahraga dengan rutin sangatlah penting untuk dilakukan. Lebih dari membuat tubuh aktif dan bugar, berolahraga juga dapat menjaga kelancara aliran darah, mencegah berbagai risiko penyakit, bahkan mengurangi stres.
Tidak harus berolahraga berat, rutin beraktivitas fisik ringan-sedang, seperti berjalan santai, jogging, atau bersepeda, setidaknya 30 menit per hari atau setara dengan 150 menit per minggu saja, sudah cukup untuk mendukung kesehatan dan produktivitas tubuh.
Selain itu seseorang diminta mengelola stres dengan baik. Stres yang berlebihan bisa memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat mengganggu produksi limfosit, yakni bagian dari sel darah putih yang berperan penting dalam imunitas.
Dan jangan lupa, salah satu langkah yang tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas adalah mencukupi istirahat. Istirahat yang cukup dapat memberi tubuh waktu untuk mengembalikan tenaga, menyegarkan pikiran, memperkuat daya ingat, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, serta mendukung kinerja sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, cukupilah istirahat dengan tidur minimal 7-9 jam tiap malamnya hingga penting untuk mempersiapkan vitamin, suplemen, maupun obat-obatan yang mungkin diperlukan sebagai upaya pencegahan, maupun pertolongan pertama.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman