PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kerap naik tensi, temperamen tinggi dan merasa cepat marah padahal tidak ada penyebab yang jelas, atau bahkan sampai ingin bertindak kasar? Mungkin Anda terkena Intermittent Explosive Disorder (IED), atau yang lebih sering disebut sebagai sindrom cepat marah.
Sindrom cepat marah sering disalahartikan sebagai perilaku yang buruk. Padahal, sindrom tersebut sebenarnya adalah gangguan mental. Meski sering diremehkan, gangguan ini telah menyerang 5 persen orang dewasa.
Darah penderita sindrom cepat marah memiliki lebih banyak tanda terjadinya peradangan. Para penderita sindrom lekas marah juga memiliki level protein dua kali lebih tinggi dibanding orang biasa.
"Dua tanda itu secara konsisten dihubungkan dengan sikap yang agresif dan impulsif,
tetapi tidak berhubungan dengan masalah kejiwaan lain," kata peneliti Profesor Emil Coccaro, seperti dilansir laman Telegraph.