MUSIC & MOVIE

Musisi Lewis Capaldi Pertimbangkan Pensiun Dini, Ini Alasannya

Hiburan | Rabu, 05 April 2023 - 01:05 WIB

Musisi Lewis Capaldi Pertimbangkan Pensiun Dini, Ini Alasannya
Sindrom Tourette yang diderita Lewis Capaldi kerap kambuh saat dia manggung. (BEN STANSALL/AFP)

GLASGOW (RIAUPOS.CO) – Bulan depan Lewis Capaldi bakal merilis album Broken By Desire to Be Heavenly Sent. Musisi yang melejit lewat “Before You Go” itu menyatakan sangat mencintai album tersebut. Menurut dia, album keduanya itu dikerjakan dengan susah payah.

Capaldi menyatakan, Broken By Desire to Be Heavenly Sent ditulisnya di tengah kondisi kesehatannya yang memburuk. Bahkan, saat diwawancarai The Sunday Times baru-baru ini, dia baru saja dirawat di rumah sakit karena vertigo. Capaldi mengaku sempat menelepon lini gawat darurat gara-gara nyeri yang tak tertahankan.


’’Aku perlu mendengar, kondisiku tidak buruk-buruk amat,” imbuhnya.

Dia menilai, kondisi itu muncul sebagai dampak beragamnya pengobatan yang dia hadapi. Musisi yang merupakan sahabat Niall Horan itu menjelaskan, gangguan vertigo muncul karena dia mengalami bronkitis serta baru saja menuntaskan konsumsi obat anticemas Sertraline.

’’Untuk sindrom Tourette bisa kutangani karena aku tahu, penyakit itu tidak mengancam nyawaku,” paparnya.

Dia juga menyatakan, baru-baru ini dirinya didiagnosis mengalami imposter syndrome.Keluhan kesehatan itu dinilainya sangat memengaruhi kemampuannya dalam berkarya.

’’Hanya menciptakan musik yang bisa membuatku mengalami semua hal itu. Kalau tidak (sedang bermusik), kondisiku sangat baik-baik saja selama beberapa bulan,” lanjutnya.

Bagi seorang musisi, hal itu jelas menyulitkan. Meski demikian, Capaldi menyatakan, upaya ’’penyiksaan diri” demi album kedua dinilainya sepadan. Dia sadar, kondisi tersebut bakal berbahaya bagi kondisi fisik dan mental jika diteruskan. Pelantun “Someone You Loved” itu pun mempertimbangkan pensiun dini (pendi).

’’Jika usaha itu sampai ke titik tubuhku mengalami kerusakan yang tak dapat diperbaiki, aku akan berhenti. Aku benci menjadi hiperbolis, tapi akan sangat mungkin buatku untuk ’berkemas’ dari musik,” tegasnya.

Capaldi mengakui, tampil live juga jadi tantangan tersendiri karena sindrom Tourette-nya kambuh di panggung. Salah satunya, pada akhir Februari lalu ketika dia tengah tur di Jerman.

Tics –alias impuls, gerakan, atau suara berulang yang merupakan gejala Tourette– musisi pemenang dua piala Brit Awards 2020 itu muncul berulang dan membuatnya kesulitan bernyanyi. Alhasil, fans pun ’’mengambil alih” lagu “Someone You Loved” yang tengah dia nyanyikan.

Dia mengakui, tics-nya kini makin sering muncul ketika sedang tampil. Capaldi pun sudah berusaha kuat meredamnya.

”Biasanya, lebih mudah mengatasinya (tics) saat bergitar. Masalahnya, aku benci bermain gitar,” imbuhnya.

Musisi yang memulai karier pada 2013 itu pun menyatakan, manggung juga berdampak pada gangguan kecemasan yang dia alami.

’’Tur skala mammoth dengan venue besar. Ekspektasi tinggi. Hal itu tentu bisa memicu kecemasan buat siapa pun, apalagi bagi hipokondria sepertiku,” lanjutnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook