Mendengkur? Hati-Hati Gejala OSA

Kesehatan | Minggu, 19 Januari 2020 - 11:11 WIB

Mendengkur? Hati-Hati Gejala OSA
ALAT BANTU: Pada penderita sleep apnea yang parah harus menggunakan peralatan bantu napas yang lazim disebut Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).INTERNET

(RIAUPOS.CO) -- OBSTRUCTIVE Sleep Apnea (OSA) adalah jenis sleep apnea paling umum. Lantas, apa itu sleep apnea? Sleep apnea adalah salah satu jenis gangguan tidur. Pasien sleep apnea mengalami satu atau beberapa kali berhenti bernapas atau napas dangkal saat tidur.

Gangguan napas ini bisa terjadi selama beberapa detik hingga menit. Bahkan ada pasien sleep apnea yang mengalami henti napas hingga 30 kali atau lebih dalam I jam. Apakah ini berbahaya? Ya! sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi membawa dampak serius, bahkan bisa berakibat kematian.


Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Awal Bros Sudirmandr Herman Darmawan SpP kepada Riau Pos menjelaskan, ada beberapa jenis gangguan tidur yang dialami manusia. Salah satunya adalah mendengkur.

Mendengkur merupakan suara getaran yang muncul pada saat tidur yang dihasilkan terutama waktu bernapas dan disebabkan oleh getaran langit-langit lunak (palatum mole) dan pilar yang membatasi rongga orofaring (bagian tengah faring). Dengkur menunjukkan adanya obstruksi (sumbatan) pada sebagian saluran napas atas, yang berasal dari usaha udara untuk melewati saluran yang menyempit atau tersumbat.

Dengkur bisa merupakan gejala penyakit Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau berhentinya napas saattidur, sehingga bisa membahayakan jiwa. OSA didefinisikan sebagai berhentinya aliran udara pernapasan selama 10 detik-45 detik, yang disebabkan oleh sumbatan jalan napas. OSA ditandai oleh kolaps dan obstruk sistem saluran napas atas yang terjadi saat tidur. Episode obstruksi berhubungan dengan penurunan berulang satu rasio ksihemoglobin dan microarrousal - fragmented sleep.

Mendengkur dan  OSA dijumpai pada pria dewasa, wanita dewasa dan anak-anak. Berdasarkan hasil studi di Indonesia, perbandingan penderita Snoring dan OSA pria dan wanita adalah 7 : 1. Prevalensi penderita OSA di USA, untuk usia di atas 40 tahun adalah 45 persen Pria dan 10-15 persen adalah wanita, sedangkan untuk usia di bawah 40 tahun adalah  60 persen pria, 40 persen wanita.

Pada anak-anak lebih banyak disebabkan karena pembesaran amandel (tonsil), pada orang dewasa disebabkan oleh karena banyak hal. Obstruksi pada hidung dapat terjadi akibat inflamasimukosa atau kelainan struktural. Selain itu obstruksi saluran napas dapat pula tejadi pada level velofaring atau restopalatal, retroglosal, dan hipofaring. Biasanya pembengkakan tonsil  ini menyerang anak usia 2-8 tahun. ‘’Obesitas merupakan salah satu faktor penyebab OSA. Orang-orang yang masuk dalam kategori obesitas inilah yang sering mengalaminya.

Banyak orang mendengkur, yang seringkali membuat orang-orang di dekatnya merasa terganggu. Tetapi apa yang parapen dengkur dan orang-orang di sekitar mereka jarang mengetahui adalah bahwa banyak dari mereka menderita sleep apnea.

Bahaya Sleep Apnea

Sleep Apnea adalah jeda nafas saat tidur.  Apnea terjadi ketika saluran nafas Anda tertutup sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Siklus sleep apnea dapat dijelaskan sebagai berikut: Anda dapat tidur dengan tenang dan bernafas normal. Udara di saluran napas Anda mengalir dengan mudah keparu-paru. Kemudian, Anda mulai mendengkur keras.

Ini adalah tanda bahwa sebagian jalan napas Anda terblokir. Napas yang terblokir  sebagian berarti udara kesulitan masuk keparu-paru Anda.  Berikutnya, saluran napas Anda tertutup sepenuhnya. Tidak ada udara yang mencapai paru-paru.

Otak Anda memberitahu Anda untuk bernapas seperti biasa, tetapi Anda tidak dapat bernapas karena saluran napas Andatertutup. Ini disebut apnea. Setelah jeda 10-30 detik atau lebih, otak Anda menyadari Anda belum bernapas, maka Anda pun akan terjaga tiba-tiba untuk mengambil napas. Anda mengambil napas  di udara dan mulai tidur lagi.

Siklus ini dapat terus berlangsung sepanjang malam: Anda bernapas tenang, Anda mendengkur, Anda memiliki jeda nafas, Anda terbangun megap-megap, danAnda mulai bernapas lagi.  Banyak orang yang mengalami puluhan atau ratusan peristiwa sleep apnea dalam semalam. Ini berarti puluhan atau ratusan kali gangguan tidur. Anda tidak bisa mendapatkan tidur nyenyak yang Anda butuhkan agar sehat.

Sleep apnea tidak ada obatnya. Orang yang memiliki sleep apnea ringan dapat terbantu dengan menurun kan berat badan, perawatan gigi atau operasi amandel (jika penyebabnya adalah pembesaran amandel).

Perawatan yang paling efektif bagi penderita apnea parah (yang mengalami lebihdari 30 kali jeda napas per jam) adalah Continuous Positive Airway Pressure/CPAP. Ini adalah perangkat dengan masker hidung yang terhubung ke mesin generator aliran udara. Dari mesin generator, udara dipompa melalui hidung atau mulut untuk memastikan bahwa saluran napas selalu terbuka sepanjang malam. Tidur dengan CPAP memang tidak menyenangkan, namun itulah satu-satunya perawatan yang seringkali dapat menyelamatkan nyawa.

‘’Rumah Sakit Awal Bros sudah memiliki peralatan ini dan hanya rumah sakit inilah satu-satunya di Indonesia yang memilikinya. RS Awal Bros sudah membuka klinik baru yakni klinik tidur nyaman,’’ sebut Herman.

Penggunaan CPAP, merupakan salah satu terapi non bedah yang sangat efektif, sehingga dianjurkan oleh dokter,  walaupun penggunaannya sedikit merepotkan, namun tingkat keberhasilan dan minimnya efek sampingnya dapat diandalkan mengatasi mendengkur dan OSA, hingga penyebab OSA diatasi. CPAP model terbaru secara otomatis dapat menyesuaikan pola napas alami sesuai kebutuhan sipemakai, dan dikemas denganbentuk yang lebih kecil dan ringan serta lebih mudah dan nyamandigunakan.

Mendengkur dan OSA dapat diatasi dengan berbagai terapi, baik non bedah maupun bedah. Beberapa terapi non bedah yakni penurunan berat badan, perubahanposisitidur: miring, oral/dental appliance, penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), yang digunakan kala penderita beranjak tidur. CPAP biasanya digunakan penderita, hingga penyebab mendengkur teratasi.

Terapi bedah dilakukan oleh dokter spesialis THT apabila terapi non bedah gagal. Bedah pun dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan penyakit pasien, diantaranya; implant pillar, radio frekuensi konka inferior, cautery assisted palatal stiffening operation-somnoplasty, uvula palatopharyngoplasti (UPPP), dan tounge base surgery.(fiz)

Laporan HENNY ELYATI, Pekanbaru

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook